tag:blogger.com,1999:blog-68907858556946470612024-03-13T10:05:14.595-07:00Dear Lhokseumawe...Potrets of Surrounding Lhokseumawe Town and Capture How this town Want to be.Unknownnoreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-79824978446868743192012-10-17T15:26:00.001-07:002012-10-17T15:26:42.981-07:00Klub Sehat Lhokseumawe: Kegiatan Oktober di Klub Zuhra, Islamic Centre Lho...<a href="http://dietlangsingku.blogspot.com/2012/10/kegiatan-oktober-di-klub-zuhra-islamic.html?spref=bl">Klub Sehat Lhokseumawe: Kegiatan Oktober di Klub Zuhra, Islamic Centre Lho...</a>: AGENDA ACARA KLUB NUTRISI ZUHRA ~Lokasi Bisnis Centre Mesjid Islamic Centre~ Senin, 29 Oktober 2013. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-27090674933950177692012-10-03T02:00:00.002-07:002012-10-03T02:00:05.575-07:00Panasnya kota LhokseumaweUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-80576732117440721052012-10-02T02:49:00.001-07:002012-10-02T02:49:47.121-07:00Klub Nutrisi di LhokseumaweTelah hadir klub zuhra di selasar Mesjid Islamic Centre Lhokseumawe sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin sehat. Suasana di klub nutrisi Zuhra Lhokseumawe saat sahur.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-34vDvP6NkrU/UGq3tL6iF3I/AAAAAAAAAMo/RyWRBhhlxPI/s1600/IMG_2465.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-34vDvP6NkrU/UGq3tL6iF3I/AAAAAAAAAMo/RyWRBhhlxPI/s320/IMG_2465.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-10987453143072227782010-10-12T06:44:00.000-07:002010-10-12T06:44:14.632-07:00Tembus 3.357, Bursa RI Naik Tertinggi di Asia<hr size="1" style="background-color: #d1d1e1; color: #d1d1e1; font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" /><div> </div><div id="post_message_830792" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"> Aksi borong saham-saham perbankan dan aneka industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong laju penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) seolah tak terbendung.</span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Hingga akhir perdagangan hari ini, Rabu 15 September 2010, indeks bursa Indonesia kembali menorehkan sejarah baru dengan kenaikan tertinggi di level 3.357,03. IHSG terangkat 126,14 poin atau 3,9 persen.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Kenaikan IHSG itu juga merupakan yang tertinggi dibanding indeks bursa regional di kawasan Asia.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Volume transaksi yang dibukukan mencapai 10,52 juta lot senilai Rp8,18 triliun dengan frekuensi 142.583 kali. Sebanyak 162 saham menguat, 53 melemah, 75 stagnan, dan 189 saham lainnya tidak terjadi transaksi.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Indeks saham sektor aneka industri memimpin kenaikan tertinggi sebesar 6,17 persen, disusul perbankan 5,16 persen. Selama transaksi hari ini, indeks sempat menyentuh level tertinggi 3.360,05 dan terendah 3.232,07.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Analis PT BNI Securities, Asti Pohan dalam ulasannya mengatakan, intervensi Bank Sentral Jepang untuk menjaga mata uang yen agar terus menguat terhadap dolar AS memicu sentimen positif ke bursa saham Jepang.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Kondisi itu yang akhirnya mendorong indeks Nikkei 225 melesat 217,25 poin (2,34 persen) ke posisi 9.516,56. Sedangkan indeks bursa regional lainnya, seperti Hang Seng naik 29,6 poin (0,14 persen) ke posisi 21.725,64 dan Straits Times terangkat 22,38 poin (0,73 persen) menjadi 3.071,03.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Asti awalnya memprediksi penguatan indeks hari ini tidak cukup signifikan, dan pergerakannya cenderung fluktuatif. Dia hanya memperkirakan indeks bergerak di kisaran 3.175-3.235.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Namun, pada menit awal transaksi hari ini, IHSG sepertinya tidak ingin ketinggalan dari pergerakan bursa regional yang cenderung positif selama libur bursa. Situasi itu yang akhirnya mendorong sejumlah pemodal memanfaatkan momentum untuk memburu saham-saham unggulan.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Selama transaksi, saham-saham yang mendorong kenaikan IHSG di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp4.300 (8,03 persen) menjadi Rp57.800, PT United Tractors Tbk (UNTR) terangkat Rp1.250 (6,37 persen) ke level Rp20.850, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menguat Rp550 (5,75 persen) ke posisi Rp10.100.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Sementara itu, di pasar reguler, pemodal asing membukukan pembelian bersih (net buying) Rp2,1 triliun. Investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp4,09 triliun dan hanya melepas saham senilai Rp1,9 triliun.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Di pasar uang, berdasarkan data kurs tengah di Bank Indonesia, rupiah pada transaksi hari ini berada di level 8.973 per dolar AS, atau melemah dibanding 8.954 per dolar AS pada perdagangan Selasa 14 September 2010.</span> <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"> Sedangkan menurut data Bloomberg pada transaksi sore ini, rupiah berada di level 8.990 per dolar AS atau melemah 11,5 poin.</span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-1402211056241365462010-10-12T06:08:00.000-07:002010-10-12T06:08:14.540-07:00EDUKASI SAHAM<div class="post-header" style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </div><div class="m_header1" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: bold; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"> <span style="font-size: x-small;"><span><span class="title1" id="dnn_ctr489_dnnTITLE_lblTitle"> </span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><span><span class="title1" id="dnn_ctr489_dnnTITLE_lblTitle">ISTILAH SAHAM</span></span></span></div><span style="font-size: x-small;"><span><span class="title1" id="dnn_ctr489_dnnTITLE_lblTitle"></span></span></span></div><span style="font-size: x-small;"><span><span class="title1" id="dnn_ctr489_dnnTITLE_lblTitle"> </span></span></span></div><div class="m_header1" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: bold; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span><span class="title1" id="dnn_ctr489_dnnTITLE_lblTitle">Mengenal Pasar Modal</span></span></span> </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> <span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr489_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.</div><div align="justify">Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.</div><div align="justify">...........................................................................</div><div align="justify"><br />
</div></span></span></div><div class="m_header1" style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: bold; text-align: justify;"> <span style="font-size: x-small;"><span><span class="title1" id="dnn_ctr624_dnnTITLE_lblTitle">Mengenal Saham</span></span></span> </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> <span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Saham </span>(stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.</div><div align="justify">Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">1. Dividen</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">2. Capital Gain</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">1. Capital Loss</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">2. Risiko Likuidasi</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr624_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.</div><div align="justify">................................................................................................</div><div align="justify"><br />
</div></span></span></div><div class="m_header1" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> <span style="font-size: x-small;"><span><span class="title1" id="dnn_ctr625_dnnTITLE_lblTitle">Proses Go Public</span></span></span> </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"> <span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:</div><ul><li> <div align="justify">Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk</div></li>
<li> <div align="justify">Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia;</div></li>
<li>Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.</li>
</ul><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:</span></div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">1. Tahap Persiapan</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:</div><ul><li> <div align="justify">Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.</div></li>
<li> <div align="justify">Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.</div></li>
<li> <div align="justify">Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;</div></li>
<li> <div align="justify">Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).</div></li>
<li> <div align="justify">Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat. </div></li>
</ul><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">3. Tahap Penawaran Saham</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.</div><div align="justify"><br />
</div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify"><span style="font-weight: bold;">4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek</span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"></span><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder"><div align="justify">Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.</div><div align="justify"><br />
</div></span></span></div><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><div align="justify"> <span>di posting oleh </span></div></span></span><span style="font-size: x-small;"><span class="Normal" id="dnn_ctr625_pnc.Publisher.Content_MessageHolder" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><div align="justify"><span> Dani 021-92021103</span></div><div align="justify"><span> dari Sumber resmi : bei.co.id</span></div></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-87044409529663021512010-10-12T05:59:00.000-07:002010-10-12T05:59:40.007-07:00KEUNTUNGAN DAN RESIKO INVESTASI SAHAM<b>Belajar Investasi Saham Secara Online. Bisnis Alternatif yg Efisien.</b> <br />
<hr size="1" style="background-color: #d1d1e1; color: #d1d1e1;" /><div id="post_message_617854" style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan adalah hasil (return) dan resiko (risk). Ada timbal balik setimbang antara hasil dan resiko, umumnya apabila hasil suatu jenis investasi tinggi maka risikonya pun tinggi. Begitu juga investasi saham pada umumnya, yang memiliki resiko dan hasil yang tinggi. High risk and high return. </span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Dalam investasi saham, selain memperoleh kesempatan mendapatkan Dividen dan Capital Gain, Investor memiliki keuntungan dari sifat saham yang Fleksibel dan Liquid. Berikut deskripsinya:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> a. Dividen, yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Oleh karena saham adalah tanda bukti kepemilikian atas emiten (perusahaan penerbit saham) maka investor/pemegang saham berhak mendapat bagian dari laba perusahaan.</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> b. Capital Gain, yaitu keuntungan yang berasal dari jual-beli saham berupa selisih antara harga jual yang lebih tinggi dari harga beli.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> c. Fleksibel, pemegang saham dapat menjual sebagian sahamnya apabila tiba-tiba membutuhkan dana. Berbeda dengan investasi tanah, properti, emas dan sebagainya yang harus dijual secara keseluruhan.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> d. Liquid, prinsip good delivery dan good fund dalam pasar modal menjamin investor mendapatkan saham dan dananya, dengan ketentuan 3 (tiga) hari setelah transaksi atau dikenal T+3.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Adapun resiko yang dapat terjadi dalam investasi saham, antara lain:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> a. Capital Loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara harga jual yang lebih rendah dari harga beli.</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> b. Opportunity Loss, yaitu kerugian yang dapat terjadi yang diakibatkan karena perusahaan/emiten dilikuidasi, tetapi nilai likuidasinya lebih rendah dari harga saham.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Lalu apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir resiko tersebut? Investor sangat dianjurkan untuk melakukan diversifikasi investasi dalam beberapa instrumen, misalnya: saham dari beberapa sektor industri, saham dan deposito atau saham dan obligasi.</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Salah satu securities yg sudah online di Indonesia yg pertama adalah PT.eTrading Securities yg sudah terdaftar di BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dan PT.KSEI (Kustodion Sentral Efek Indonesia). Di securities ini segala kemudahan bisa diberikan kepada nasabah yg tergabung di eTrading, mulai dari fee transaksi, sistem yg mudah untuk online trading secara lengkap dapat mengakomodasi segala macam tipe investor.</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Mungkin saya akan memberikan sedikit gambaran mengenai sistem yg disediakan eTrading untuk melakukan transaksi saham secara online di bawah ini.</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img514.imageshack.us/i/bannersd.gif/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img514.imageshack.us/img514/6478/bannersd.gif" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 1.HOTS 2 (Home Online Trading Services)</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Sebuah software yang diluncurkan di awal januari 2009 adalah merupakan versi upgrade untuk memenuhi kebutuhan informasi trader2 saham yang menginginkan system yang powerfull. harus di instalkan di PC/notebook dan dikoneksikan dengan internet dimana didalam software tersebut para member nantinya dapat melakukan pemantauan pergerakan saham saham secara realtime,trading secara online lewat internet dilengkapi dengan info market yg selalu diupdate dan juga dapat dengan mudah melakukan penarikan dana yg langsung dapat di transfer ke rekening bank dari member tersebut. Kelebihan lainnya adalah semua nasabah dapat menggunakan sistem ini secara free tanpa dikenakan biaya tambahan.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu untuk melihat tampilan di floor BEJ yg realtime:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img694.imageshack.us/i/81184421.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" height="200" src="http://img694.imageshack.us/img694/2115/81184421.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu Order:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img651.imageshack.us/i/beli.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img651.imageshack.us/img651/4347/beli.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img189.imageshack.us/i/juald.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img189.imageshack.us/img189/7408/juald.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu untuk Melihat Status Order:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img21.imageshack.us/i/orderlist.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img21.imageshack.us/img21/5671/orderlist.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu untuk Melihat Keuangan:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img692.imageshack.us/i/portofolio.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img692.imageshack.us/img692/5063/portofolio.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu berita yg menunjang untuk trading:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img709.imageshack.us/i/berita.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img709.imageshack.us/img709/56/berita.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu Chart untuk Analisa:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img522.imageshack.us/i/chartl.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img522.imageshack.us/img522/645/chartl.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu Tarik Dana Online By System:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img521.imageshack.us/i/tarikdana.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img521.imageshack.us/img521/4492/tarikdana.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Menu untuk Melihat Rangking Transaksi Broker:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img297.imageshack.us/i/brokerw.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img297.imageshack.us/img297/1991/brokerw.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 2. WTS (web trading system )</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Sebagai member, maka dengan WTS maka tidak perlu repot untuk melakukan instalan pada PC atau Notebook anda . cocok untuk anda yang bermobilitas tinggi yang selalu bepergian atau kerja outdoor.fitur informasi saham2 yang ada di WTS tidak selengkap yang ada di HOTS 2 dimana para member tetap dapat melakukan pemantauan saham secara realtime dan juga akses untuk melakukan trading transaksi saham.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> [IMG]</span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="http://img34.imageshack.us/i/webtrading.jpg/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://img34.imageshack.us/img34/9778/webtrading.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">[/IMG]</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 3.BY PHONE</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Ketika member eTrading Securities mengalami kesulitan untuk mengakses Internet oleh karena sesuatu hal,member eTrading Securities tetap dapat melakukan transaksi sahamnya dengan menghubungi by phone divisi dialing room eTrading Securities dimana nantinya mereka meminta kode tertentu untuk memastikan bahwa benar member itu sendiri yang melakukan order dan bukan orang lain sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan aman,dan nyaman di eTrading Securities.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Persyaratan Join secara free:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 1.Fotokopi KTP</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 2.Fotokopi Cover Buku Tabungan</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 3.Materai 6ribu</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> KETENTUAN TRANSAKSI</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> o Minimum Deposit Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk umum dan Rp.3.000.000,- untuk mahasiswa</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> o Investor dapat bertransaksi hingga 2x dari deposit, dengan ketentuan settlement date T+3. Artinya dalam 3 (tiga) hari setelah transaksi, investor berkewajiban untuk membayar kekurangannya. </span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> o Dalam bursa berlaku prinsip good delivery yaitu jaminan bahwa investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham pada hari ke-3 setelah transaksi (T+3). Dan good fund yaitu investor akan mendapatkan dananya setelah melakukan penjualan sahamnya pada 3 hari setelah transaksi. </span></span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small;">PT ETRADING SECURITIES MEMBERIKAN FEE TERENDAH UNTUK SELAMANYA..<br />
MIN DEPOSIT 10 JT - 99 JT FEE BUY 0,12% SELL 0,22%..<br />
MIN DEPOSIT 100 JT - 200 JT FEE BUY 0,10% SELL 0,20%<br />
MIN DEPOSIT 200 JT - 500 JT FEE BUY 0,10% SELL 0,20%<br />
.... DI ATAS 1M -- FEE BUY 0,09% SELL 0,19%<br />
DI ATAS 5M -- FEE BUY 0,08% SELL 0,18%</span><span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Fee bisa negosiasi sesuai dengan setoran awal.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Promo-Promo bila bergabung di saya:</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 1. Mendapatkan training sistem free dan bisa mengikuti seminar pengenalan Trading Saham & Teknikal Analisa Secara Free.</span></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 2. Mendapatkan buku pengetahuan trading baik dari sisi Teknikal Analisa Atau Fundamental.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> 3. Nasabah yg setor 1M keatas langsung mendapatkan hadiah dari saya berupa Netbook Acer atau Blackberry GEMINI 8520.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><a href="http://jagotrading.blogspot.com/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank">http://jagotrading.blogspot.com</a></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><a href="http://www.satutim.co.cc/" style="font-family: Verdana,sans-serif;" target="_blank">http://www.satutim.co.cc</a></span> <span style="font-size: x-small;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Silahkan hubungi saya (021)93980632 dan 085711771069 atau kirimkan email ke </span></span> <span style="font-size: x-small;"><a href="mailto:co_lope@yahoo.com" style="font-family: Verdana,sans-serif;">co_lope@yahoo.com</a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">. Mohon sertakan informasi nomor telepon yang mudah dihubungi dan kami akan segera hubungi Bapak/Ibu.</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Thanks</span><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> Gigin Giantara Abdillah </span></span></div><div></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"> __________________<br />
Regards<br />
<br />
<br />
<br />
Abdillah trading</span> <span style="font-size: x-small;"><br />
0857-1177-1069<br />
BB PIN: 20851128<br />
YM:co_lope@yahoo.com </span></div><div style="text-align: justify;"></div><hr size="1" style="background-color: #d1d1e1; color: #d1d1e1; font-family: Verdana,sans-serif; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-70088641179735640782010-10-12T05:43:00.000-07:002010-10-12T05:43:19.386-07:00Saatnya Bermain Saham Via BlackBerry<div style="font-family: Verdana,sans-serif;"></div><div class="deskripsi" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Aplikasi yang memungkinkan investor memantau transaksi saham setiap saat.</span></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"></div><div class="lowerdeck" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="tgl_artikel"><span style="font-size: x-small;">Selasa, 12 Oktober 2010, 14:18 WIB</span></div><span style="font-size: x-small;"> Freddy Wally </span></div><div class="lowerdeck" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"></div><div class="isilist" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><img id="att_fotoimg" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/10/12/97571_aplikasi-saham-via-ponsel_300_225.jpg" width="315" /></span> <br />
<div class="tgl_artikel" id="att_fotocaption"><span style="font-size: x-small;"> (Phillip Securities)</span></div><div class="tgl_artikel" id="att_fotocaption"></div></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Seiring dengan perkembangan <i>smart phone</i> Blackberry yang begitu pesat dan telah menjadi salah satu 'senjata' utama kaum urban yang sibuk, kini bermain saham juga dapat dilakukan lewat aplikasi di Blackberry. <br />
<br />
Fitur unggulan ini telah ditawarkan oleh perusahaan sekuritas PT. Phillip Securities Indonesia lewat produk barunya POEMS Prima on BIS. PT. Phillip Securities Indonesia merupakan salah satu perusahaan sekuritas ritel asing terpercaya yang sangat mengutamakan kepentingan dan kenyamanan bagi investornya yang memiliki mobilitas tinggi. <br />
<br />
Aplikasi POEMS Prima on BIS sendiri merupakan suatu aplikasi online trading yang dapat diakses juga melalui jaringan BlackBerry Internet Service (BIS). Selain mudah diakses, aplikasi ini juga tidak mengenakan tambahan biaya 3G/GPRS bagi pelanggan yang mengambil paket BIS Unlimited. <br />
<br />
Sebelum fitur POEMS Prima ini diaplikasikan, investor juga dapat dengan leluasa memilih koneksi apa yang akan digunakan melalui fitur-fitur yang terdapat dalam POEMS Prima ini. Mereka dapat memilih koneksi Wi-Fi, 3G/GPRS, BIS-B atau Automatic. Di mana aplikasi secara otomatis akan mendeteksi serta memilih koneksi terbaik untuk menjalankan POEMS Prima ini. <br />
<br />
Sedangkan bila investor ingin memilih koneksi 3G/GPRS, investor dapat melakukan setting Access Point Name(APN) sesuai dengan provider Blackberry masing-masing melalui menu <i>Options-Advanced Options-TCP/IP</i>. Berikut adalah beberapa fitur POEMS Prima yang dapat diakses:<br />
<br />
- <i>Daily News</i>, menampilkan kumpulan berita sektor keuangan dan bisnis yang bersumber dari www.vivanews.com. <br />
<br />
- <i>Running Trade</i>, menampilkan data-data transaksi yang sedang terjadi di Bursa Efek Indonesia.<br />
<br />
- <i>Watch List</i>, harga saham-saham pilihan secara live akan tampil serta dapat dikelompokkan sesuai dengan keinginan investor.<br />
<br />
- <i> Indices & currencie</i>s, fitur yang menampilkan nilai Indeks Regional dan mata uang asing secara <i>real time</i>, yaitu untuk indeks IHSG, NIKKEI, HSI, STI, DJIA, NASDAQ, FTSE, dan mata uang USD, SGD, EUR.<br />
<br />
- <i>Top Position</i>, menampilkan informasi 10 saham tertinggi secara <i>real time</i></span> berdasarkan Frequency, Volume, Value, Gainer, Losser, Gainer (%), Losser (%). <span style="font-size: x-small;"><br />
- <i>Trading</i>, fitur bagi investor untuk bertransaksi jual atau beli saham yang didukung dengan informasi <i>live order book</i> atas saham yang bersangkutan. Dengan proteksi <i>risk management</i> dalam fitur ini, aplikasi memiliki kemampuan untuk menginformasikan batas maksimal jumlah saham atas pembelian maupun penjualan yang dapat dilakukan, dengan mengacu kepada nilai <i>trading limit</i> dan jumlah saham yang dimiliki oleh investor.<br />
<br />
- Order Status, menginformasikan status transaksi saham yang terjadi di bursa.<br />
<br />
- </span> <span style="font-size: x-small;"><i>Account Management</i>, menginformasikan posisi <i>outstanding</i> atau <i>cash</i><i>buy average</i>) serta perhitungan <i>profit and loss</i>.<br />
<br />
- <i>Chart</i>, menampilkan data historikal harga suatu saham melalui sebuah grafik dalam dalam berbagai pilihan periode yang telah disediakan.<br />
<br />
Secara tidak langsung aplikasi POEMS Prima ini dapat disebut juga sebagai asisten pribadi investor ketika akan berinvestasi atau bertransaksi saham. <br />
<br />
Aplikasi POEMS Prima ini sendiri dapat diakses melalui berbagai tipe Blackberry yang telah beredar di pasaran seperti Javelin, Bold, Gemini, Onyx, Storm, Storm 2 dan TORCH. <br />
<br />
Tertarik mencobanya? Silakan kunjungi www.poems.co.id/mobile dan klik “Get POEMS Prima on Blackberry”. Aplikasi akan terunduh dan akan ter<i>install</i> secara otomatis.<br />
<br />
Untuk informasi lebih lanjut hubungi 021-57900900 atau kunjungi cabang PT. Phillip Securities Indonesia terdekat di kota Anda.<b>(WEBTORIAL)</b></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-793394584702102072009-12-08T20:00:00.000-08:002009-12-08T20:01:21.778-08:00Al qur`an Tidak Lagi Menarik Buat Kita?<input id="post_form_id" name="post_form_id" value="ef4f5f85ec0eff960a0cacd463764dd3" autocomplete="off" type="hidden"><div class="note_header"><div class="note_title_share clearfix"><div class="note_title"><span>Al qur`an Tidak Lagi Menarik Buat Kita?</span></div> <div class="share_and_hide clearfix"><a href="http://www.facebook.com/ajax/share_dialog.php?s=4&appid=2347471856&p[]=109056501839&p[]=223881165209" rel="dialog" title="Send this to friends or post it on your profile." class="share share_a">Share</a></div></div><div class="byline"><br /></div></div> <span style="color: rgb(153, 255, 255);">Saya ceritakan sepenggal kisah tentang 'Umar untuk mengukur diri saya dan diri Jamaah sekalian akan al Qur'an. Seberapa al Qur'an sudah menggetarkan hati kita? Sudah seberapa al Qur'an mengantarkan kita untuk menjadi pejuang Islam sejati? Seberapa al Qur'an membuat kita menjadi orang2 yang takut tunduk dan patuh terhadap Allah, dan cinta kepada Rasulullah? Jangan-jangan, al Qur'annya sendiri sudah jauh dari kehidupan qt. Al Qur'an tidak lagi qt baca. Kecuali sedang susah, sedang diliputi kesedihan, hidup dalam keadaan masalah, atau...</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 255, 255);"> Sbb datangnya bulan suci Ramadhan. Ada lagi sebahagian kita yang memegang al Qur'an hanya sekian kali dalam hidupnya. Salah satunya, adlh ketika al Qur'an mnjadi mahar dalam perkawinannya. Masya Allah, astaghfirullah. Jamaah yang dirahmati Allah. Cobalah koreksi lagi bgm sikap qt terhadap al Qur'an? Apakah ia senantiasa dibaca, dihafal, dan diamalkan sedikit demi sedikit? Apakah al Qur'an sdh kita muliakan sbagaimana mestinya? Subhaanallaah, saya mlihat, dalam keseharian qt, bnyk yang menyepelekan al Qur'an. Al Qur'an ditaroh di atas kulkas. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 255, 255);"> Ada yang menaruh di atas TV, sementara TV itu menyiarkan tayangan-tanyangan yang mempersekutukan Allah, dan seks bebas. Ada yang menaruh di bawah komik Harry Potter! Seakan lbh mulia tuh novel ketimbang al Qur'an. Ada yang sdh lusuh. Bkn lusuh sbb dibaca. tapi lusuh sebab ga pernah dibrsihkan dan diurus. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 255, 255);"> Ya Allah, ampunilah kami-kami ini yang sdh menghinakan al Qur'an tanpa sengaja.</span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 255, 255);"> Jamaah yang dirahmati Allah, mari sama mendekatkan diri lagi kepada al Qur'an. </span><br /> <br /><span style="color: rgb(153, 255, 255);"> Mulailah memuliakan al Qur'an. Dan bacalah, hingga ia memenuhi hati. </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-4035164110364231372009-12-08T19:55:00.000-08:002009-12-08T20:09:25.893-08:00Ketika Tangan dan Kaki Berkata<p>Ketika Tangan dan Kaki Berkata<br />Lirik : Taufiq Ismail<br />Lagu : Chrisye</p> <p style="color: rgb(153, 255, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:130%;">Akan datang hari mulut dikunci<br />Kata tak ada lagi<br />Akan tiba masa tak ada suara<br />Dari mulut kita</span></p> <p style="color: rgb(153, 255, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:130%;">Berkata tangan kita<br />Tentang apa yang dilakukannya<br />Berkata kaki kita<br />Kemana saja dia melangkahnya<br />Tidak tahu kita bila harinya<br />Tanggung jawab tiba</span></p> <p style="color: rgb(153, 255, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:130%;">Rabbana<br />Tangan kami<br />Kaki kami<br />Mulut kami<br />Mata hati kami<br />Luruskanlah<br />Kukuhkanlah<br />Di jalan cahaya…. sempurna</span></p> <p style="color: rgb(153, 255, 255);font-family:verdana;"><span style="font-size:130%;">Mohon karunia<br />Kepada kami<br />HambaMu yang hina</span></p> <p>1997</p><p><br /></p><p>Latar Belakang:</p><h2><a href="http://blog.its.ac.id/pungky/2008/04/02/ketika-mulut-tak-lagi-berkata/" rel="bookmark" title="Permanent Link to KETIKA MULUT TAK LAGI BERKATA">KETIKA MULUT TAK LAGI BERKATA</a></h2> <h3><img src="http://blog.its.ac.id/pungky/wp-content/themes/adivorvista_2/images/timeicon.gif" alt="" /> April 2nd, 2008 by <img src="http://blog.its.ac.id/pungky/wp-content/themes/adivorvista_2/images/author.gif" alt="" /> pungkymw@elect-eng.its.ac.id </h3> <p>oleh Taufiq Ismail</p> <p>Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, ” Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?” Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa. Saya tanyakan kapan mesti selesai.</p> <p>Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata.</p> <p>Chrisye menginginkan puisi relijius. Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya suka betul. Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga. Minggu ketiga inspirasi<br />masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu keempat tetap buntu.<br />Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, ” Chris, maaf ya, macet. Sori.” Saya akan kembalikan pita rekaman itu.</p> <p>Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam itu, ketika sampai ayat 65 yang berbunyi, A’udzubillahi minasy syaithonirrojim.”Alyauma nakhtimu ‘alaa afwahihim, wa tukallimunaaidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun” saya berhenti.</p> <p>Maknanya, “Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan.</p> <p>” Saya tergugah. Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa!</p> <p>Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagi tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya. Bismillah. Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai.</p> <p>Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata.</p> <p>Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon,” Chris, alhamdulillah selesai”. Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul inspirasi lirik tersebut. Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali.</p> <p>Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye, Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye:</p> <p>Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya.</p> <p>Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya<br />membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi. Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu.</p> <p>Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya. “Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat<br />65…” kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya.<br />Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya.Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi.<br />Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini.<br />Dilumpuhkan oleh lagu sendiri!</p> <p>Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya.Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga<br />selesai. Dan tidak ada take ulang!<br />Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari! Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan<br />lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi.</p> <p>Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak. Mengenai menangis menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi dengan Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan<br />menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.</p> <p>* *<br />Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya. Chrisye terkejut.<br />“Kenapa Bang, kurang?” Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya. Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya. Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi.<br />Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar.</p> <p>“Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi.<br />Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun ‘kan?” Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga. Kalau saya berkeras<br />menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.</p> <p>* *<br />Pada subuh hari Jum’at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album soundtrack, 20 album solo dan 2 film. Semoga penyanyi yang lembut hati dan<br />pengunjung masjid setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya.<br />Amin. #</p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-54359370337816138602009-10-13T19:20:00.001-07:002009-10-13T19:27:17.656-07:00A Halo Over Moscow<div class="text"> <cite class="vcard author">by Mike Krumboltz</cite> <p class="entry-summary"> <span class="published"> <span class="value" title="1255465720"> 6 hours ago </span> </span> </p> <div class="article-actions"> <form method="post" action="/vote/;_ylt=Agn7Kn8TWDjvdQkHX5KNBlSMfNdF;_ylu=X3oDMTJpcTU3cjUyBGFzc2V0AzkzMDkyBGJpZAMxBGJuYW1lA2FydGljbGVfbGlzdF9hbGdvcml0aG0EcHN0Y2F0A2J6bHN0b3J5BHB0A2J1enpsb2cEc2xrA3ZvdGU-" name="voteform-up-93092" class="voteform"> <input name="from" value="buzzlog" type="hidden"> <input name="market" value="us" type="hidden"> <input name="language" value="en-US" type="hidden"> <input name=".crumb" value="rFXQ5k1CEnW" type="hidden"> <input name="guid" value="buzzlog/93092" type="hidden"> <input name="publisherurn" value="y_buzz_log" type="hidden"> <input name="targetUrl" value="http://buzz.yahoo.com/buzzlog/93092" type="hidden"> <input name="headline" value="A Halo Over Moscow" type="hidden"> <input name="summary" value="And you thought rainbows were cool. A few days ago, a mysterious cloud shaped like a halo appeared over Moscow, and the buzz has yet to break.We're the first to admit that a photograph of the …" type="hidden"> <input name="assettype" value="text" type="hidden"> <input name="votetype" value="1" type="hidden"> <button type="submit" class="vote-up"></button> </form> <span>1,262 Votes</span> </div> <div class="story"><p>And you thought rainbows were cool. A few days ago, a mysterious cloud shaped like a halo appeared over Moscow, and the buzz has yet to break.</p><p>We're the first to admit that a photograph of the <a href="http://www.thesun.co.uk/sol/homepage/news/2677449/Mystery-UFO-halo-in-clouds-over-Moscow.html?OTC-RSS&ATTR=News">heavenly cloud</a> appears to be photoshopped. It's just so...perfect. But meterologists have spoken up and said the cloud wasn't digitally altered. However, it wasn't exactly what it appeared to be, either.</p><p>When the cloud initially formed, some <a href="http://bigpondnews.com/articles/OddSpot/2009/10/13/Halo_cloud_stuns_UFO_analysts_382284.html">UFO enthusiasts</a> declared it to be a "true mystery." Some even compared it to the giant spaceship hovering over Earth in the movie "Independence Day." Reality quickly dashed any predictions of an alien invasion. An article from the <a href="http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1219425/Pictured-The-luminous-halo-shaped-cloud-captured-hovering-Moscow.html?ITO=1490">Daily Mail</a> explains that the "luminous ring-shaped cloud" was simply an optical effect.</p><p>An official spokesperson for Moscow's weather department said, "Several fronts have been passing through Moscow recently, there was an intrusion of the Arctic air too, the sun was shining from the west — this is how the effect was produced."</p><p>The cloud loomed last week, but the searches are still soaring. Lookups on "<a href="http://news.search.yahoo.com/news/search?ei=UTF-8&c=&p=halo+cloud">halo cloud</a>" and "<a href="http://news.search.yahoo.com/news/search?ei=UTF-8&c=&p=moscow+cloud">moscow cloud</a>" are both booming, and a video clip has garnered hundreds of thousands of views on YouTube. You can check it out for yourself below...<br /></p><br /><p><embed src="http://www.youtube.com/v/sHOPxVM6oIw&hl=en&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="never" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed> </p> <p><br /><a href="http://twitter.com/yahoobuzzlog">Follow Buzz Log on Twitter</a>.</p></div> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-64262366835643615742009-10-01T21:30:00.000-07:002009-10-01T21:38:53.702-07:00KOMPOSTER KERANJANG TAKAKURA<p align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/RqCYwoQXJnI/AAAAAAAAACk/IVA-39h6S7s/s1600-h/takakura.jpg"></a>Dikembangkan oleh Bapak dan Ibu Djamaludin, Taman Karinda Bandung, Jl. Alfa 92 Cigadung, 20 Juli 2007<br /><br />Pengomposan cara ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa, bujangan, keluarga kecil, karena bisa ditempatkan di dalam kamar, apartemen, atau di dalam rumah biasa. Dalam kunjungan saya ke rumah Bapak dan Ibu Djamaludin, pemilik taman kompos Karinda, di Lebak Bulus, Jakarta, saya mendapat ilmu baru, yaitu membuat kompos murah dengan wadah keranjang plastik.<br /><br />Pengomposan cara ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa, bujangan, keluarga kecil, karena bisa ditempatkan di dalam kamar, apartemen, atau di dalam rumah biasa. Menurut Ibu Djamaludin, konsep membuat kompos dengan keranjang ini diperkenalkan oleh Mr. Takakura pada saat pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga di Pusdakota Surabaya. Rupanya ini pengalaman praktek Mr. Takakura sendiri di Jepang.<br /><br />Jadi keranjang ini dikenal sebagai Keranjang Takakura. Keranjang plastik mudah didapat di toko atau pasar yang menjual barang-barang kelontong rumah tangga. Ukurannya hanya sekitar 50 liter, biasanya digunakan untuk keranjang wadah pakaian kotor sebelum dicuci.<br /><br />Caranya begini: </p><ul><li><div align="justify">Pertama, cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya bangsanya tikus tidak bisa masuk). Jangan lupa kalau membeli keranjang plastik ini berikut tutupnya. </div></li><li><div align="justify">Kedua, cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan. </div></li><li><div align="justify">Ketiga, isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Kalau sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda minta saja ke teman anda yang punya persediaan kompos yang siap pakai. Tebarkan kompos ke dalam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik. </div></li><li><div align="justify">Keempat, bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm. </div></li><li><div align="justify">Kelima, setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi. Anehnya, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.<br /><br />Catatan: khusus untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.<br /><br /><a href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Komposter%20Takakura" rel="tag">Komposter Takakura</a> <a name="comments"></a><br /><br />Komentar:<br /><br /><a href="http://www.blogger.com/profile/10163559911381954632" rel="nofollow">Soenarto Soendjaja</a> said... This post has been removed by the author.<br /><br /><a title="Delete Comment" href="http://www.blogger.com/delete-comment.g?blogID=2208819616508648013&postID=6869566544619526108"></a><a name="c6483251644183818996"></a><a class="avatar-hovercard" id="av-1-01171734835120228207" onclick="" href="http://www.blogger.com/profile/01171734835120228207" rel="nofollow"></a><a href="http://www.blogger.com/profile/01171734835120228207" rel="nofollow">Soenarto</a> said... Selamat Kang Sobirin, saya heran mengapa ada alat bagus, cara mudah, murah tapi tidak banyak yang meniru. Apa mungkin kurang disebar luaskan. kalo ada cara yang saya bisa bantu penyebarluasannya pasti saya bantu. Acch paling tidak saya bisa mulai dari rumah, hatur nuhun. Dari sobat dpma<br /><a title="Delete Comment" href="http://www.blogger.com/delete-comment.g?blogID=2208819616508648013&postID=6483251644183818996"></a><a name="c4041068373456326276"></a><a class="avatar-hovercard" id="av-2-08052877384505248313" onclick="" href="http://www.blogger.com/profile/08052877384505248313" rel="nofollow"></a><br /><a href="http://www.blogger.com/profile/08052877384505248313" rel="nofollow">Edwin Maolana</a> said... Terima kasih untuk ilmunya. Mau komen dikit tentang info "..bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos..." untuk yang ini dibuang kemana Ya? apakah bekas tulang ikan, ayam dan daging juga tidak boleh dimasukan ke dalam keranjang?<br /><br /><a title="Delete Comment" href="http://www.blogger.com/delete-comment.g?blogID=2208819616508648013&postID=4041068373456326276"></a><a name="c6223994570572044056"></a><a class="avatar-hovercard" id="av-3-10091601749519053033" onclick="" href="http://www.blogger.com/profile/10091601749519053033" rel="nofollow"></a><a href="http://www.blogger.com/profile/10091601749519053033" rel="nofollow">margosc.blogspot.com</a> said... Boleh sumbang saran? takakura dengan campuran 4 sekam mentah, l tanah,l dedak & air gula juga bisa dicoba, hasilnya bagus!, semua saya masukkan kesitu termasuk tulang, duri ikan, masakan bersantan asalkan gak banyak (sisa) saya masukkan juga, hasilnya? Anak anak TK dan gurunya takjub melihat ada tulang "sudah berumur" tapi tidak bau!<br /><br /><a title="Delete Comment" href="http://www.blogger.com/delete-comment.g?blogID=2208819616508648013&postID=6223994570572044056"></a><a name="c8916004580726339146"></a><a class="avatar-hovercard" id="av-4-10091601749519053033" onclick="" href="http://www.blogger.com/profile/10091601749519053033" rel="nofollow"></a><a href="http://www.blogger.com/profile/10091601749519053033" rel="nofollow">margosc.blogspot.com</a> said... Boleh sumbang saran? takakura dengan campuran 4 sekam mentah, l tanah,l dedak & air gula juga bisa dicoba, hasilnya bagus!, semua saya masukkan kesitu termasuk tulang, duri ikan, masakan bersantan asalkan gak banyak (sisa) saya masukkan juga, hasilnya? Anak anak TK dan gurunya takjub melihat ada tulang "sudah berumur" tapi tidak bau!<br /><br /><a title="Delete Comment" href="http://www.blogger.com/delete-comment.g?blogID=2208819616508648013&postID=8916004580726339146"></a><a name="c7580236418052303950"></a><a class="avatar-hovercard" id="av-5-12843363484225195372" onclick="" href="http://www.blogger.com/profile/12843363484225195372" rel="nofollow"></a><a href="http://www.blogger.com/profile/12843363484225195372" rel="nofollow">Ekosistem Prima Lestari</a> said... Buat teman-teman yang ingin mengolah sampah menggunakan Keranjang TAKAKURA tetapi ingin praktis, Keranjang TAKAKURA dapat dibeli di CV.EPRISTARI Jakarta. Lihat informasinya di http://cv-epristari.blogspot.com/ http://indonetwork.co.id/CV_EPRISTARI/840854/biopori-takakura-tas-mainan-produk-daur-ulang.htm (disana juga jual Pencacah sampah organik ukuran mini, sangat cocok dikombinasikan dengan keranjang TAKAKURA atau Bor tangan utk bikin Lubang resapan biopori) Silahkan menghubungi : Lesti Aty, SSi 021 9982 6018 atau Primadia 08161607263 email : epristari@gmail.com <a href="http://cv-epristari.blogspot.com/">http://cv-epristari.blogspot.com/</a><br /><br /><a href="http://www.blogger.com/profile/12790839552066124252" rel="nofollow">may</a> said... apakah datangnya semut termasuk bagian dari takakura??<br /><br /><a href="http://www.blogger.com/profile/06775505184850042201" rel="nofollow">dheno</a> said... apakah selain semut juga bisa muncul kutu? kutu kecil kecil banget warna putih entah apa namanya? kalau begitu cara ngilanginnya gimana ?<br /><br /><a title="Delete Comment" href="http://www.blogger.com/delete-comment.g?blogID=2208819616508648013&postID=2901064363579474774"></a><a name="c6203927302767195546"></a><a class="avatar-hovercard" id="av-8-01595730854753323118" onclick="" href="http://www.blogger.com/profile/01595730854753323118" rel="nofollow"></a><a href="http://www.blogger.com/profile/01595730854753323118" rel="nofollow">Nur Nahdiyah</a> said... wuihh setelah sekian lama nanya sana sini ttg kotak takakura, ternyata ada di blog ini...makasih banyak..<br /><br /><a href="http://www.blogger.com/profile/01595730854753323118" rel="nofollow">Nur Nahdiyah</a> said... aduh makasih banyak infonya kang...dah lama nanya sana sini soal kotak takakura. sebenarnya pengen ikut pelatihan pembuatan pupuk kompos kalo ada kang.mohon infonya</div></li></ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-54134710519137398432009-10-01T21:13:00.000-07:002009-10-01T21:30:48.391-07:00DRUM TAKAKURA IBU DJAMALUDINKiriman email dari Kebun Karinda: <a href="mailto:djamaludinsuryo@yahoo.com">djamaludinsuryo@yahoo.com</a><br /><br />Kebun Karinda Keluarga Djamaludin Suryo Oleh: Sri Murniati Djamaludin, Pengelola Kebun Karinda Mr. Koji Takakura memperoleh Hak Cipta No. P00200600206 untuk Proses Pengomposan Sampah Organik Metode Takakura Skala Rumah Tangga.<br /><br />Bagaimana dengan rumah tangga lebih besar seperti asrama, warung makan, warteg, katering rumahan? Mr. Koji Takakura telah memperoleh Hak Cipta (HAKI) No. P00200600206 untuk Proses Pengomposan Sampah Organik Metode Takakura Skala Rumah Tangga atau dikenal dengan Takakura Home Method.<br /><br />Melalui LSM Pusdakota Surabaya, unit komposter Takakura atau yang akrab disebut Keranjang Takakura makin dikenal tidak hanya di Surabaya tetapi telah menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Pengomposan dengan Keranjang Takakura ini cocok untuk rumah tangga yang beranggota keluarga 4-7 orang karena berukuran sekitar 40cm x 25cm x70cm.<br /><br />Bagaimana dengan rumah tangga yang lebih besar seperti asrama, atau warung makan atau warteg, katering rumahan? Kebun Karinda mengembangkan Drum Takakura.<br /><br />Pada awalnya kami menampung pertanyaan-pertanyaan dari peserta pelatihan yang mempunyai masalah dengan banyaknya sampah organik yang terkumpul setiap hari. Tentu kami ingin mencarikan solusinya, sayang jika sampah organik yang banyak dibuang. Akhirnya kami temukan jawabannya yaitu dengan Drum Takakura.<br /><br />Setiap pagi kami berolah raga jalan pagi melalui “pasar pagi” yaitu sekumpulan tukang sayur yang mangkal di bulevard perumahan Bumi Karang Indah di Jakarta Selatan setiap hari dari pukul 6 sampai pukul 11. Kami melihat kegiatan mereka yang menghasilkan sampah organik segar berasal dari sortiran sayuran untuk menjadi layak jual dan sisa yang tidak terjual. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 10-12 kg dari 7 tukang sayur.<br /><br />Dalam pikiran kami muncul ide untuk mengubah sampah ini menjadi “uang”. Tetapi lahan di Kebun Karinda sempit, sudah penuh dengan berbagai model bak pengomposan untuk sampah daun. Kemudian kami mencoba menggunakan drum besi bekas yang sudah dipotong menjadi dua bagian sehingga volumenya menjadi 100 L. Harga drum bekas tanpa tutup Rp.35.000, biasanya digunakan untuk pot.<br /><br />Agar memenuhi syarat sebagai wadah pengomposan metode Takakura, bagian bawah dan samping diberi beberapa lubang dengan bor. Untuk alas dan “selimut” dibuatkan bantalan sabut dengan ukuran 70cm x 70cm. Dinding bagian dalam dilapisi dengan kardus yang dilipat keluar dan diikat dengan tali rafia sehingga tidak bergerak jika kompos diaduk. Sebagai aktivator padat digunakan kompos setengah matang dari keranjang Takakura yang sudah penuh (15-20kg).<br /><br />Sebelum dimasukkan drum, sampah dicacah atau dirajang dengan pisau kemudian dicampur dengan serbuk gergaji untuk menambahkan “sampah coklat” yang mengandung unsur karbon. Sampah ini tidak boleh tercampur dengan kulit udang, sisik dan isi perut ikan karena akan menimbulkan bau.<br /><br />Sangat menakjubkan bahwa adonan kompos menjadi sangat panas, jika diukur dengan termometer bisa mencapai 60°C dan keluar uap air berkepul-kepul seperti kalau kita menanak nasi. Tidak ada bau busuk, yang tercium hanya bau agak asam karena proses fermentasi.<br /><br />Setiap hari sampah baru dimasukkan dan diaaduk sampai ke dasar drum sehingga tercampur rata. Sampah baru akan difermentasikan oleh mikroba kompos. Volume akan menyusut karena sayuran banyak mengandung air, yang digunakan untuk minum dan penyebaran mikroba kompos.<br /><br />Oksigen untuk pernapasan mikroba harus cukup, dengan cara mengaduknya setiap kali memasukkan sampah baru. Dalam waktu 30-40 hari drum sudah penuh, tetapi kompos belum seluruhnya matang karena masih ada sampah yang baru. Terlihat masih ada warna hijau di antara warna hitam kompos. Suhunya juga masih panas. Kita harus mematangkan dulu sekitar 2 minggu, sampai seluruh adonan menjadi kompos dan suhu sudah tidak hangat lagi.<br /><br />Selanjutnya kompos dengan kualitas “super” bisa dipanen, harganya bisa mencapai lebih dari Rp1000/kg. Sekali panen dari satu drum Takakura bisa menghasilkan 60-70 kg kompos.<br /><br />Untuk melanjutkan pembuatan kompos dari sampah baru, diambil 15 kg adonan kompos yang masih panas (sebelum dimatangkan) dan dipindahkan ke drum Takakura yang baru. Silakan mencoba, Anda bisa “ketagihan” dan bersemangat menjadi penampung sampah organik pasar pagi. Sri Murniati Djamaludin, Pengelola Kebun Karinda Alamat lengkap dan nomor telpon ada dalam Blog ini.<br /><br /><a href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Komposter%20Takakura" rel="tag">Komposter Takakura</a> <a name="comments"></a><br /><br /><a href="http://clearwaste.blogspot.com/2009/02/3r-jangan-sekadar-slogan.html">3R JANGAN SEKADAR SLOGAN</a> <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SYjLZQ5e2RI/AAAAAAAAAho/HWRewscmlP8/s1600-h/3r.jpg"></a><br />Pikiran Rakyat, Selisik, 2 Februari 2009, Handri Handriansyah<br /><br />Persoalan sampah adalah persoalan bersama yang harus diatasi secara sinergis oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Ia menekankan penanganan sampah dimulai dari produsennya. Seharusnya sampah menjadi tanggung jawab masing-masing. Segera berakhirnya izin pakai lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tahun 2018, akan menjadi kendala utama dalam penanganan masalah sampah di Kota Bandung.<br /><br />Mengingat keterbatasan lahan yang dimiliki kota ini. Adapun rencana penggunaan kawasan Legoknangka di Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung yang akan dijadikan TPA bersama, juga masih memiliki kendala. Salah satunya adalah soal biaya pengangkutan sampah. Namun apa daya, Kota Bandung tidak memiliki lahan lagi untuk dijadikan TPA. Sejak lama, banyak pihak memperkirakan bakal muncul masalah dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung.<br /><br />Sistem TPA dianggap tidak lagi sesuai untuk menangani masalah sampah. Berbagai alternatif solusi pun bermunculan, mulai dari penerapan sistem 3R (reduce, reuse, recycle), pembuatan kompos, sampai pengolahan sampah menjadi energi listrik. PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL), sebuah perusahaan swasta, menawarkan pemecahan masalah sampah di Kota Bandung dengan usulan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).<br /><br />Munculnya ide itu bukannya tanpa pertimbangan. Menurut Direktur PT BRIL, Yoseph Soenaryo, pihaknya dan pemerintah Kota Bandung pada awalnya tidak hanya berpikir mengenai PLTSa sebagai solusi masalah sampah Kota Bandung. "Kami sempat mempertimbangkan sistem 3R, pembuatan kompos, dan pembuatan pupuk organik. Semua sudah dipikirkan kelebihan dan kekurangannya," kata Yoseph di Bandung, Sabtu (31/1).<br /><br />Prinsip 3R, kata Yoseph, memang masih dianggap paling baik, karena bisa membuat orang memberdayakan sesuatu yang sudah tidak digunakan agar dapat digunakan kembali. Namun, pada praktiknya, penerapan 3R memerlukan kesadaran tinggi dari seluruh masyarakat dan harus menjadi suatu budaya. "Untuk membudayakan sesuatu memerlukan waktu sangat lama, sedangkan sampah kita saat ini terus menumpuk," tuturnya.<br /><br />Sementara itu, untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik memerlukan teknologi tinggi yang biaya investasinya terlampau besar. Dari sudut pandang lain, komposisi sampah Kota Bandung juga tidak mendukung untuk bisa menghasilkan pupuk organik. "Hal itu juga berlaku untuk pembuatan kompos, terlebih teknologi pembuatan kompos paling modern, paling cepat memerlukan waktu 15 hari. Artinya, kita memerlukan lahan tetap untuk menampung sampah yang terkumpul selama 16 hari. Belum lagi masalah pemasaran kompos yang dihasilkan," ujar Yoseph menjelaskan.<br /><br />Dari semua pertimbangan tersebut, akhirnya PT BRIL dan pemerintah Kota Bandung menetapkan PLTSa sebagai solusi terbaik dalam memecahkan masalah sampah. Keputusan tersebut dinilai sebagai langkah yang wajar oleh pakar lingkungan dari Pusat Rekayasa Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB), Ari Darmawan Pasek. Menurut Ari, setiap kota/kabupaten pasti memiliki pertimbangan tersendiri dalam penentuan solusi persampahan mereka, sesuai dengan kondisi yang ada.<br /><br />Tanpa mengesampingkan pertimbangan tersebut, anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS), Sobirin Supardiyono menilai, persoalan sampah adalah persoalan bersama yang harus diatasi secara sinergis oleh pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat. Untuk itu, ia lebih menekankan penanganan sampah yang dimulai dari produsennya masing-masing.<br /><br />"Kita bicara dalam konteks rumah tangga di masyarakat yang menjadi sumber awal produksi sampah. Seharusnya sampah menjadi tanggung jawab masing-masing," tuturnya. Menurut Sobirin, berat sampah yang diproduksi di Kota Bandung saat ini sudah hampir menyamai berat 1.000 ekor gajah. "Jika dibentangkan, sampah plastik tiap harinya bisa menutupi 250 lapangan sepak bola. Kertasnya dibuat bubur kertas dalam jumlah yang mengimbangi jumlah bubur kertas dari 500 batang pohon kayu. Di kota besar lain juga keadaannya tidak jauh berbeda.<br /><br />Namun, Kota Bandung menjadi spesial dalam masalah sampah karena kondisi geografisnya yang berupa cekungan dan merupakan sentral komunitas manusia," tuturnya. Masalah itu, kata Sobirin, tidak akan selesai jika hampir 90% penduduk Kota Bandung masih tidak peduli dengan sampah masing-masing, seperti sekarang ini. "Mereka hanya berharap sampah diangkut petugas, karena merasa sudah bayar retribusi.<br /><br />Mereka tidak tahu, kondisi PD Kebersihan kadang tidak ideal. Ada kalanya truk pengangkut mogok karena onderdilnya rusak dan segala macam kendala lain," ujar Sobirin. Ia mengakui, untuk bisa mewujudkan hal ini memang memerlukan proses yang bertahan dalam jangka waktu yang panjang. "Meski banyak yang mengatakan 3R itu hanya slogan, tapi kalau dilaksanakan bisa dilihat hasilnya. Yang penting, ada keyakinan, kesadaran, dan keinginan untuk mendapat keuntungan, kontrak moral, tindakan nyata, dan pembudayaan. Jika itu dipenuhi, saya yakin semua bisa terwujud meskipun menghabiskan waktu satu generasi atau sekitar 30 tahun," tuturnya.<br /><br />Melihat kondisi sekarang ini, Sobirin menghargai semua rencana yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi sampah yang terus menggunung. Termasuk pembangunan PLTSa sebagai pengganti TPA. "Tetapi kita tidak akan pernah tahu PLTSa itu bagus atau tidak jika tidak dicoba dalam skala kecil. Kalau memang hasilnya bagus, perlihatkan kepada masyarakat dan teruskan. Jika tidak, ya harus dihentikan," ujarnya. Mengenai kemungkinan uji coba PLTSa skala kecil, Yoseph mengatakan bahwa keputusannya ada di tangan pemerintah. Namun, untuk pelaksanaannya, perlu investasi mati layaknya untuk membangun jalan minimal Rp 35 miliar. "Investasi PLTSa bukanlah investasi bisnis yang menguntungkan. Untuk skala kecil, investasi jelas tidak akan kembali.<br /><br />Namun, sebenarnya kita tidak perlu ragu dan mencoba dalam skala kecil. Toh skala besar yang sudah ada di luar negeri sudah terbukti memang baik dan berjalan tanpa gangguan," ungkapnya. Ketika ditanya mengenai keuntungan yang akan didapatnya sebagai pengelola PLTSa nantinya, Yoseph tidak memungkiri keuntungan itu memang ada meski jumlahnya tidak besar. Untuk PLTSa Gedebage dengan kapasitas produksi 500 ton sampah/hari dan menghasilkan sekitar 6 mw energi listrik, PT BRIL harus mengeluarkan investasi sedikitnya Rp 300 miliar (perhitungan 2005).<br /><br />Menurut Yoseph, dari pemasukan biaya pengolahan sampah dan hasil penjualan listrik yang dihasilkan, investasi tersebut baru akan kembali dalam waktu 12-15 tahun. "Oleh karena itu kami meminta waktu pengelolaan 20 tahun. Itu kan lama dan untungnya tidak seberapa. Namun, ini bukan semata bisnis, tapi bentuk kepedulian kami sebagai warga Bandung terhadap masalah sampah. Jika menghitung untung-rugi, masih banyak investasi yang lebih menguntungkan," ujar Yoseph. (Handri Handriansyah/"PR")<br /><br /><a href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Mari%20Ber%20-" rel="tag">Mari Ber - "Zero Waste"</a> <a name="comments"></a><br /><a name="8860830708125276878"></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-14255733337557190022009-10-01T21:09:00.000-07:002009-10-01T21:13:43.476-07:00UNSUR HARA<a href="http://clearwaste.blogspot.com/2009/02/tanaman-kurus-kurang-unsur-hara.html">TANAMAN KURUS KURANG UNSUR HARA</a><br /><br /><br />Tanaman Kurus Kurang Unsur Hara Oleh: Sobirin<br /><br />Tanaman yang kita pelihara kurus, mudah terkena penyakit? Mungkin tanaman kurang unsur hara. Unsur hara ini mungkin telah hilang dari tanah sebagai media tanam. Tanaman juga membutuhkan vitamin dan mineral seperti layaknya manusia untuk bisa tumbuh dengan baik.<br /><br />Tanah yang sehat merupakan syarat sebagai media tanam untuk kegiatan tanam-menanam baik di dalam pot maupun di pekarangan halaman rumah kita. Tanah harus mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk bisa tumbuh dengan baik.<br /><br />Tanah yang sehat mengandung humus atau kompos yang merupakan hasil pelapukan dari bahan organik. Kompos merupakan makanan bagi mikro biota dalam tanah dan mengubahnya menjadi unsur hara yang kemudian menjadi makanan bagi tanaman kita. Kompos mampu memperbaiki struktur tanah, menyerap dan menyimpan air dalam tanah.<br /><br />Tanah yang sehat adalah tanah yang hidup mengandung banyak hara dan mampu menghidupi tanaman kita. Kompos yang kita buat sendiri mungkin juga kurang sempurna atau kurang mengandung makanan bagi mikrobiota, karena bahan-bahan kompos yang kita pakai misalnya hanya daun kering saja.<br /><br />Bahan-bahan untuk kompos perlu kita lengkapi, misalnya selain daun kering, daun hijau, juga kotoran hewan. Selain itu mikro organisme lokal (MOL) yang kita pakai sebagai starter juga kita buat dengan baik. Tidak cukup hanya dengan tapai ditambah gula saja, tetapi perlu ditambah air kelapa dan lain sebagainya (lihat “Tip Mudah Membuat MOL").<br /><br />Tanda-tanda tanaman yang kekurangan unsur hara atau nutrisi dapat dilihat dengan jelas, antara lain:<br /><br /><ul><li>Kekurangan nitrogen: daun dan pucuk tanaman menguning, ukuran bunga dan buahnya kecil dan matang lebih cepat. </li><li>Kekurangan potasium: daun lebih kecil, berwarna lebih gelap, pinggiran daun kuning, pertumbuhan lambat. </li><li>Kekurangan kalium: daun, tunas, dan buah berkembang tidak baik.</li><li>Kekurangan fosfor: ukuran buah kecil dan warna tidak cerah, pinggiran daun mengering.</li><li>Kekurangan magnesium: daun berbercak kuning, daun lebih cepat gugur. </li><li>Kekurangan sulfur: daun berwarna memudar. </li></ul><p>Pertumbuhan tanaman perlu terus kita amati. Pengomposan tanah dan pemberian mikro organisme (MOL) secara periodik semoga dapat menghasilkan tanaman pertanian di sekitar rumah menjadi lebih subur. </p><p><em><span style="font-size:85%;">Referensi: Yayasan IDEP. 2006. Buku Panduan untuk Permakultur Menuju Hidup Lestari. IDEP Foundation - www.idepfoundation.org. ISBN: 979-15305-0-5 (dan sumber lain).</span></em></p><em><span style="font-size:85%;"><p><br /></span></em></p>Posted by sobirinsobirin@gmail.com at <a class="timestamp-link" title="permanent link" href="http://clearwaste.blogspot.com/2009/02/tanaman-kurus-kurang-unsur-hara.html">3:56 PM</a> <a title="Edit Post" href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2208819616508648013&postID=5815935472636369717"></a><br />Labels: <a href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Pertanian%20Rumah%20Tangga" rel="tag">Pertanian Rumah Tangga</a><br /><a name="comments"></a><br />Komentar:<br /><a name="c624864418227652908"></a><br /><a class="avatar-hovercard" id="av-0-04169688880576243491" onclick="" href="http://www.blogger.com/profile/04169688880576243491" rel="nofollow"></a><a href="http://www.blogger.com/profile/04169688880576243491" rel="nofollow">schimonth</a> said...<br /><p>Apa kabar pak sob Maaf baru sekarang bisa coment lagi pak.., sepertinya untuk mengikuti saran bapak saya agak kesulitan karena kondisi perumahan disini tidak memiliki halam belakang atau samping,yang ada hanya halaman depan yang sempit. Tapi saya ada sedikit pengalaman dalam bercocok tanam cabe menggunakan sampah dari rumah. Limbah sayur kangkung saya iris kecil-kecil lalu ditanam dalam polibag tempat menanam cabe. Hasilnya cabenya cukup subur (maaf saya tidak ada fotonya, mungkin nyusul) kalau limbahnya digiling halus atau diblander gimana kira2 ya pak? (mohon petunjuk) Sebenarnya saya juga pengen punya blog seperti bapak ini tapi saya masih awam dalam ngeblog, saya ingin ngeposnya dalam blog sendiri pak, kayaknya asik. Boleh Minta petunjuk pak?<br /></p><p><br /> </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-78216409450839322582009-09-30T01:55:00.000-07:002009-10-01T21:09:10.005-07:00Pestisida Alami<div class="post uncustomized-post-template"><a name="6418946849994841848"></a><h3 class="post-title"><a href="http://clearwaste.blogspot.com/2009/02/pestisida-alami-daun-papaya.html">PESTISIDA ALAMI: DAUN PAPAYA</a> </h3><div class="post-body"><div style="TEXT-ALIGN: justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SYt3GyigtrI/AAAAAAAAAhw/JQx1_6MzNm8/s1600-h/papaya+leaf.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5299460345060964018" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; WIDTH: 200px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 140px" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SYt3GyigtrI/AAAAAAAAAhw/JQx1_6MzNm8/s200/papaya+leaf.jpg" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="COLOR: rgb(51,51,255); FONT-STYLE: italic"><span style="font-family:arial;">Foto: http://www.photoatlas.com, Daun Papaya</span></span> </span><span style="font-family:arial;"><br /></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br />Daun papaya bisa dimanfaatkan untuk dibuat menjadi pestisida alami untuk memberantas hama serangga yang mengancam tanaman kita. Pestisida alami buatan sendiri sebaiknya kita coba sebagai sistem pengendalian hama di pertanian rumah tangga kita. Caranya?<br /></span></span><span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,102,0); FONT-STYLE: italicfont-size:180%;" >A</span>mbil daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar. Lalu dilumatkan (bisa diblender) dan dicampurkan dalam 1 (satu) liter air, kemudian dibiarkan selama kurang lebih 1 (satu) jam. Langkah berikutnya disaring, lalu ke dalam cairan daun papaya hasil saringan ditambahkan lagi 4 (empat) liter air dan 1 (satu) sendok besar sabun.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Ampas lumatan daun papaya bisa dimasukkan ke dalam komposter untuk tambahan bahan kompos. Cairan air papaya dan sabun sudah dapat digunakan sebagai pestisida alami.<br /><br />Semprotkan cairan ini pada hama-hama yang mengganggu tanaman kita.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Semprotan pestisida air papaya dan sabun ini dapat membasmi <span style="FONT-STYLE: italic">aphid </span>(kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Sebagai catatan, pestisida alami ini hanya digunakan bila diperlukan. Jangan menyemprotkan pestisida alami ini bila tidak terdapat hama pada tanaman kita. Biarkan tanaman itu sendiri menangkal hama secara alami.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Referensi:</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><em><span style="font-size:85%;">Yayasan IDEP. 2006. <span style="FONT-STYLE: italic">Buku Panduan untuk Permakultur Menuju Hidup Lestari</span>. IDEP Foundation - www.idepfoundation.org. ISBN: 979-15305-0-5.</span></em></span></span></span></div></div><div class="post-footer"><p class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-author">Posted by sobirinsobirin@gmail.com </span></p><p class="post-footer-line post-footer-line-2"><span class="post-labels"><a href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Pestisida%20Alami" rel="tag">Pestisida Alami</a> </span></p></div></div><a name="comments"></a><h4 class="comments"><a name="c1882979695913917095"></a>Komentar:</h4><h4 class="comments"><a href="http://www.blogger.com/profile/01939964674642763745" rel="nofollow">Christine</a> said... </h4><dl class="avatar-comment-indent" id="comments-block"><dd class="comment-body"><p>Pak, berapa lama pestisida ini bisa disimpan? Kan pemakaiannya sedikit sekali padahal sekali buat jadinya banyak... Trims</p></dd></dl><p class="comment-footer"><a href="http://www.blogger.com/profile/03453076083722492370" rel="nofollow">Mr. Sob Zerowaste</a> said... </p><dl class="avatar-comment-indent"><dd class="comment-body"><p>Hallo X,<br />Saya blm tahu efektifnya brp lama, saya sdng menelitinya. Sementara nyimpennya tdk saya tutup. X juga nyoba deh.<br />salam: sob</p></dd></dl><p class="comment-footer"><a href="http://www.blogger.com/profile/01939964674642763745" rel="nofollow">Christine</a> said... </p><dl class="avatar-comment-indent"><dd class="comment-body"><p>Saya pernah coba dari campuran bawang putih dan cabe. Caranya sama, cuma setelah diblender ramuannya direbus baru diendapkan dan dicampur sabun. Pestisida ini cukup bagus buat larva kepik di pohon terong dan semut hitam yg mangkal di akar padi. Daya simpannya tidak terlalu lama, mungkin sebulan setelah itu cairan berbau busuk dan saat disemprotkan malah mengundang banyak lalat.</p></dd></dl><p class="comment-footer"><a href="http://www.blogger.com/profile/03453076083722492370" rel="nofollow">Mr. Sob Zerowaste</a> said... </p><dl class="avatar-comment-indent"><dd class="comment-body"><p>X,<br />Bagus nih, macem2 pestisida. Gak apa2 daya simpan tidak lama. Sisa-nya masukkan saja ke komposter anaerob lubang tanah...salam: sob</p></dd><dd class="comment-body"><p><a href="http://www.blogger.com/profile/05561494582355139698" rel="nofollow">Shopping at Ammelie's</a> said... </p></dd><dd class="comment-body"><p>Pak, sabunnya sabun jenis apa ya? Kenapa pake sabun?</p></dd><dd class="comment-footer"> </dd></dl><h3 class="post-title"></h3><h3 class="post-title"><a href="http://clearwaste.blogspot.com/2009/02/pestisida-alami-bawang-putih-dan-cabai.html">PESTISIDA ALAMI: BAWANG PUTIH DAN CABAI</a> </h3><div class="post-body"><div style="TEXT-ALIGN: justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SY2kfT9xC-I/AAAAAAAAAh4/TkAtmviTieY/s1600-h/bawang+cabe.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5300073194327182306" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; WIDTH: 200px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 135px" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SY2kfT9xC-I/AAAAAAAAAh4/TkAtmviTieY/s200/bawang+cabe.jpg" border="0" /></a><span style="COLOR: rgb(51,51,255); FONT-STYLE: italicfont-size:100%;" ><span style="font-family:arial;">Foto: <span style="font-size:85%;">www.prianusa.com dan https://host7.yournethost.com, </span>Bawang Cabai </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Ada komentar dari Christine pemilik blog <a style="FONT-STYLE: italic" href="http://www.myblog-christine-christine.blogspot.com/">Disekitar Christine</a> tentang pestisida alami. Christine pernah mencoba campuran bawang putih dan cabai. Pasti banyak pengalaman lain dari para pembaca. Baiknya pengalaman semacam ini dibukukan sebagai khasanah kearifan lokal.</span></span><span class="fullpost"><br /><br /><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,102,0); FONT-STYLE: italicfont-size:180%;" >I</span>nilah komentar Christine:</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br />Saya pernah coba dari campuran bawang putih dan cabe. Caranya sama, cuma setelah diblender ramuannya direbus baru diendapkan dan dicampur sabun. Pestisida ini cukup bagus buat larva kepik di pohon terong dan semut hitam yg mangkal di akar padi. Daya simpannya tidak terlalu lama, mungkin sebulan setelah itu cairan berbau busuk dan saat disemprotkan malah mengundang banyak lalat.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Dalam <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">Buku Panduan untuk Permakultur Menuju Hidup Lestar</span>i (Yayasan IDEP. 2006. <span style="FONT-STYLE: italic">Buku Panduan untuk Permakultur Menuju Hidup Lestari</span>. IDEP Foundation - www.idepfoundation.org. ISBN: 979-15305-0-5), diuraikan hal yang sama tentang pestisida alami bawang putih dan cabai.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Dalam buku tersebut (halaman 228) diuraikan cara membuatnya sebagai berikut:</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br /><span style="COLOR: rgb(0,0,153)">Campur 3 (tiga) biji bawang putih yang sudah dikupas dengan segenggam cabai dan rebuslah dalam sepanci air. Tambahkan 1/4 balok sabun, aduk rata kemudian biarkan selama sehari. Saring cairan tersebut dan gunakan 2 cangkir larutan tersebut untuk satu kali penyemprotan.</span></span></span> <span style="COLOR: rgb(0,0,153);font-size:100%;" ><span style="font-family:arial;"><br /><br />Bawang putih merupakan insektisida, fungisida, dan penolak hama. Sabun akan membantu penyemprotan untuk melekatkan pada tanaman dan serangga. Gunakan larutan ini untuk aphid (kutu daun), ulat bulu, dan ngengat.</span></span><br /><br /><span style="COLOR: rgb(0,0,153);font-size:100%;" ><span style="font-family:arial;">Bawang putih dan cabai secara alami akan menolak banyak serangga. Tanamlah di sekitar pohon buah dan lahan sayuran untuk membantu mengurangi masalah-masalah serangga.</span></span><br /><br /><span style="COLOR: rgb(0,0,153);font-size:100%;" ><span style="font-family:arial;">Bawang putih dan cabai dapat juga digunakan secara terpisah sebagai bahan pestisida.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Kembali ke pengalaman Christine yang mengatakan daya simpannya tidak terlalu lama, mungkin sebulan, setelah itu cairan berbau busuk dan saat disemprotkan malah mengundang banyak lalat. Menurut saya tidak apa-apa, cairan busuk tersebut dituangkan saja ke dalam komposter anaerob lubang tanah, mungkin saja berfungsi sebagai mikro organisme lokal (MOL).</span></span></span></div><br /></div><div class="post-footer"><p class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-author">Posted by <a href="mailto:sobirinsobirin@gmail.com">sobirinsobirin@gmail.com</a></span></p><p class="post-footer-line post-footer-line-1">Komentar:</p></div><div class="comments"><dl class="avatar-comment-indent" id="comments-block"><dt class="comment-author " id="c7777360374204901022"><a name="c7777360374204901022"></a><div class="avatar-image-container avatar-stock"><a href="http://www.blogger.com/profile/12548989874978650026" rel="nofollow">Paidjo Sastrodimedjo</a> said... </div></dt><dd class="comment-body"><p>Dari trubus:<br />Obat antinyamuk alami dari umbi bawang putih,lalu dijus dgn sedikit air.lalu hasil jus tadi ditambahkan air bersih dg perbandingan 1:5 kemudian disaring.<br />Setelah itu dimasukkan ke dalam botol sprayer kecil.untuk penggunaannya,disemprot pd bagian tubuh,efektif 5-6 jam.<br />Untuk ruangan,celup selembar kain katun kecil ke dlm larutan bawang putih,lalu gantungkan kain di beranda rumah.<br />Kandungan sulfur bawang putih dipercaya ampuh menolak nyamuk.<br />Semoga bermanfaat.</p></dd><dd class="comment-body"><p><a href="http://www.blogger.com/profile/17552338731393104021" rel="nofollow">Wealth-4-Help</a> said... </p></dd><dd class="comment-body"><p>tanaman saya rosella, sekarang sedang diserang hama kutu putih. berapa kali dalam seminggu kita harus semprotkan ke tanaman agar dapat membersihkan tanaman dari hama kutu putih tsb ?</p></dd></dl></div><p class="comment-footer"><a href="http://clearwaste.blogspot.com/2009/02/pestisida-alami-daun-tomat-bagus-tapi.html">PESTISIDA ALAMI: DAUN TOMAT, BAGUS TAPI HATI-HATI.!</a> </p><div class="post-body"><div style="TEXT-ALIGN: justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SZbgvW0ePDI/AAAAAAAAAiI/6CHqm25ZROo/s1600-h/tomat+daun.jpg"><span style="font-size:85%;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302672715459476530" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; WIDTH: 200px; CURSOR: pointer; HEIGHT: 143px" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SZbgvW0ePDI/AAAAAAAAAiI/6CHqm25ZROo/s200/tomat+daun.jpg" border="0" /></span></a><span style="COLOR: rgb(51,51,255); FONT-STYLE: italic"><span style="font-family:arial;font-size:85%;">Foto: forums.gardenweb.com, Daun Tomat</span></span><span style="font-family:arial;"><span style="font-size:85%;"><span style="COLOR: rgb(51,51,255); FONT-STYLE: italic">, hati-hati ada racunnya!</span><br /></span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"></span></span></div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Daun tomat bagus sebagai insektisida dan fungisida alami, tapi perlu waspada dan hati-hati, sebab ketika daun tomat dipakai sebagai pestisida alami bisa bersifat racun bagi manusia. Gunakan sarung tangan, penutup hidung, dan mulut pada saat kita menyemprotkan ke tanaman.</span></span><span class="fullpost"><br /><br /><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Daun tomat bagus sebagai insektisida dan fungisida alami. Dapat digunakan untuk membasmi kutu daun, ulat bulu, telur serangga, belalang, ngengat, lalat putih, jamur, dan bakteri pembusuk.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Cara membuatnya sebagai berikut:</span></span> </span></div><span class="fullpost"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Pertama,</span> ambil daun tomat kira-kira seberat 1 (satu) kilogram. Pakai sarung tangan ketika memetik daun tomat.</span></span> </div><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Kedua,</span> daun tomat dimasak dalam 2 (dua) liter air selama 30 menit. </div></span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Ketiga,</span> tambahkan lagi potongan-potongan daun tomat, batang tomat, dan buah tomat sebanyak 2 (dua) genggam, dan tambahkan pula 2 (dua) liter air. Aduk bahan-bahan tersebut, lalu biarkan selama 6 jam (1/2 hari).</span></span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Keempat,</span> disaring dan tambahkan 1/4 batang sabun.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Cairan telah bisa digunakan sebagai insektisida dan fungisida alami.<br /><br />Semprotkan cairan ini setiap 2 (dua) hari sekali bila jumlah serangga pengganggu cukup banyak.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br /><span style="COLOR: rgb(255,0,0);font-size:180%;" >HATI-HATI:</span></span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></div></span></span><ul><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">DAUN TOMAT KETIKA DIPAKAI SEBAGAI INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA BERSIFAT RACUN BAGI MANUSIA.</span></span> </li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">ADA UNSUR KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM DAUN TOMAT MENJADI JAUH LEBIH PEKAT KONSENTRASINYA.</span></span> </li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">KANDUNGAN UNSUR KIMIANYA ADALAH SENYAWA <span style="COLOR: rgb(255,0,0)">ALKALOID YANG DISEBUT ‘TOMATINE’</span> YANG TERDAPAT PADA DAUN DAN BATANG TOMAT.</span></span> </li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">RACUN INI DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN PENCERNAAN YANG SERIUS.</span></span></li><li><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">GUNAKAN SARUNG TANGAN, PENUTUP HIDUNG, PENUTUP MULUT KETIKA MEMETIK, MEMASAK, MENYARING, DAN MENYEMPROTKAN BAHAN INSEKTISIDA DAUN TOMAT INI.</span></span> </li></ul><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Referensi:</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br />Yayasan IDEP. 2006. <span style="FONT-STYLE: italic">Buku Panduan untuk Permakultur Menuju Hidup Lestari.</span> IDEP Foundation - www.idepfoundation.org. ISBN: 979-15305-0-5</span></span> <span style="COLOR: rgb(0,102,0); FONT-STYLE: italicfont-size:100%;" ><span style="font-family:arial;">(dan sumber lain).</span></span> </span><br /></div><div class="post-footer"><p class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-author">Posted by sobirinsobirin@gmail.com </span></p><p class="post-footer-line post-footer-line-2"><span class="post-labels"></span> </p></div><a name="comments"></a><h4>Komentar:</h4><dl class="avatar-comment-indent" id="comments-block"><dt class="comment-author " id="c5194192858960735057"><a href="http://www.blogger.com/profile/01575405549262677771" rel="nofollow">rohadi</a> said... </dt><dd class="comment-body"><p>Bismillah,<br />pak kalau saya ingin sekedar memetik daun tomat, apa juga harus memakai sarung tangan dan tutup hidung?<br /><br />Terimakasih</p></dd></dl><dl class="avatar-comment-indent"><dt class="comment-author " id="c7377539181535849822"><a href="http://www.blogger.com/profile/17901182354977710622" rel="nofollow">KUNCORO</a> said... </dt><dd class="comment-body"><p>pak sob, setelah larutan pestisida jadi aplikasinya dicairkan/ditambah air apa langsung????????</p></dd></dl><p class="comment-footer"><br /></p><h3 class="post-title"> </h3>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-84734335589120497692009-09-30T01:54:00.001-07:002009-10-01T20:56:34.142-07:00Kategory untuk GreenLiving<ul><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Biopori%20Kamir">Biopori Kamir</a> <span dir="ltr">(1)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Kolam%20Penjernih%20Air%20Limbah">Kolam Penjernih Air Limbah</a> <span dir="ltr">(4)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Komposter%20Aerob">Komposter Aerob</a> <span dir="ltr">(2)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Komposter%20Anaerob">Komposter Anaerob</a> <span dir="ltr">(9)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Komposter%20Takakura">Komposter Takakura</a> <span dir="ltr">(2)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Kreasi%20Limbah%20Kertas">Kreasi Limbah Kertas</a> <span dir="ltr">(2)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Kreasi%20Limbah%20Plastik">Kreasi Limbah Plastik</a> <span dir="ltr">(9)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Mari%20Ber%20-%20">Mari Ber - "Zero Waste"</a> <span dir="ltr">(22)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Padi%20Ember">Padi Ember</a> <span dir="ltr">(18)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Panen%20Air%20Hujan">Panen Air Hujan</a> <span dir="ltr">(2)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Panen%20Kompos">Panen Kompos</a> <span dir="ltr">(6)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Para%20Tamu%20Yang%20Berkunjung">Para Tamu Yang Berkunjung</a> <span dir="ltr">(8)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Pertanian%20Rumah%20Tangga">Pertanian Rumah Tangga</a> <span dir="ltr">(40)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Pestisida%20Alami">Pestisida Alami</a> <span dir="ltr">(3)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Tip%20Mudah%20Membuat%20Kompos">Tip Mudah Membuat Kompos</a> <span dir="ltr">(9)</span> </li><li><a dir="ltr" href="http://clearwaste.blogspot.com/search/label/Tip%20Mudah%20Membuat%20MOL">Tip Mudah Membuat MOL</a> <span dir="ltr">(11</span></li></ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-78698213596386429262009-09-30T01:51:00.000-07:002009-10-01T20:55:59.067-07:00Mencacah Daun untuk Kompos<h3 class="post-title"><a href="http://clearwaste.blogspot.com/2008/07/tip-aman-mencacag-daun-bahan-kompos.html">TIP AMAN MENCACAG DAUN BAHAN KOMPOS</a> </h3><div class="post-body"><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SIvQbpr_5dI/AAAAAAAAAQ4/tcsQO0Gt7RQ/s1600-h/cacag+kecil.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227500965959034322" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; CURSOR: pointer" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SIvQbpr_5dI/AAAAAAAAAQ4/tcsQO0Gt7RQ/s200/cacag+kecil.jpg" border="0" /></a></p><p><span style="COLOR: rgb(51,51,255); FONT-STYLE: italicfont-size:100%;" ><span style="font-family:arial;"></span></span><br /></p><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"></span></span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Mencacah atau memotong daun-daun untuk bahan kompos adalah pekerjaan yang terkadang membuat stress. Bisa-bisa jari tangan kena bedog</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> (bendo, p</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">arang). Saya pernah kena bedog sewaktu memotong bahan kompos. Masih untung tidak parah. Bagaimana cara yang aman?</span></span><span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,102,0); FONT-STYLE: italicfont-size:180%;" >C</span>ara yang aman adalah dengan mesin potong. Bisa beli atau membuat sendiri. Desain mesin potong buatan sendiri skala rumah tangga bisa dilihat di artikel blog ini. </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Ada juga yang tetap ingin menggunakan alat potong tradisional, yaitu bedog, bendo, atau parang. Tetapi harus hati-hati sekali, salah posisi tangan bisa kecelakaan, jari terkena bedog.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Cara yang benar adalah posisi tangan yang memegang daun-daunan sedemikian rupa sehingga yang mengarah ke bedog adalah punggung tangan (lihat foto: posisi benar)</span></span>. <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></div></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SIvRhnfuO4I/AAAAAAAAARA/LPHNPAp0F0A/s1600-h/cacag+benar.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227502167961516930" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: pointer; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SIvRhnfuO4I/AAAAAAAAARA/LPHNPAp0F0A/s400/cacag+benar.jpg" border="0" /></a><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Cara yang salah adalah posisi tangan yang memegang daun-daunan sedemikian rupa sehingga jari tangan ’menongol’. Jangan melakukan cara ini, karena jari tangan bisa terkena bedog (lihat foto: posisi salah).<br /></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SIvSOBWDPLI/AAAAAAAAARI/O-4YaDnIXSo/s1600-h/cacag+salah2.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5227502930814516402" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: pointer; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/SIvSOBWDPLI/AAAAAAAAARI/O-4YaDnIXSo/s400/cacag+salah2.jpg" border="0" /></a><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Semoga bermanfaat, dan tetap berhati-hati.<br /></span></span></span></div><a name="comments"></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-27106522776129300372009-09-30T01:46:00.000-07:002009-10-01T20:53:16.608-07:00MOL sebagai STARTER Pembuatan KomposSepertinya kompos lagi ngetrend baik di kalangan petani maupun ibu-ibu di kota besar.<br /><br />Bagaimana dengan Kota Lhokseumawe?<br />Siapa yang peduli dengan sampah dapur yang ternyata bisa diolah jadi kompos juga.<br /><br />Cara membuat MoL sebagai bahan STARTER untuk membuat kompos yang sederhana:<br /><br /><a href="http://clearwaste.blogspot.com/2008/01/mol-tapai-atau-mol-peuyeum-lebih-bersih.html"><span style="font-size:130%;">MOL TAPAI ATAU MOL PEUYEUM LEBIH BERSIH</span></a><br /><div class="post-body"><p align="center"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/R5nXDNlXlOI/AAAAAAAAAJc/qS3-Kha5deE/s1600-h/mol+peuyeum.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5159391298315588834" style="FLOAT: left; MARGIN: 0pt 10px 10px 0pt; CURSOR: pointer" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_XSAHJiocPcI/R5nXDNlXlOI/AAAAAAAAAJc/qS3-Kha5deE/s200/mol+peuyeum.jpg" border="0" /></a></p><p><span style="COLOR: rgb(51,51,255); FONT-STYLE: italicfont-family:arial;font-size:100%;" ></span><br /></p><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify">B<span style="font-family:arial;font-size:100%;">anyak yang bertanya cara membuat Mikro Organisme Lokal (MOL). Setelah diberi penjelasan bahannya dari sampah dapur yang membusuk atau bahan lain yang berjamur, kebanyakan mundur karena <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,102,0)">jijik, bau</span>. Berikut saya membuat MOL yang relatif <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(51,51,255)">bersih</span>, dari <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">tapai</span> atau <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">peuyeum</span>.</span><span class="fullpost"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,102,0); FONT-STYLE: italicfont-size:180%;" >M</span>OL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa “diternakkan”, fungsinya dalam konsep “zero waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.</span><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><br />Dalam blog ini beberapa waktu lalu telah banyak saya uraikan cara-cara membuat MOL yang gratisan, yaitu dari bahan sampah dapur yang mudah membusuk, sayur kemarin yang basi. Bisa juga dari bahan lain misalnya keong sawah yang ditumbuk, buah nenas yang busuk. Tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih dari salah satu di atas, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.</span><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><br />Selain untuk “starter” kompos, MOL bisa juga dipakai untuk “pupuk cair” dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,102,0)">Untuk ”anggrek”?</span> Karena anggrek ini tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak menyarankan dengan pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di makan MOL dan timbul panas yang bisa mematikan anggrek. <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">Jadi baiknya untuk tanaman yang tumbuh di tanah saja, dan tanahnya yang disiram MOL encer.</span></span><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italicfont-size:180%;" >K</span>embali ke MOL <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">tapai</span> atau MOL <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">peuyeum</span>, <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(51,51,255)">saya sebut lebih bersih, karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. </span><span style="COLOR: rgb(0,0,0)">Bisa tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah didapat.</span><span style="COLOR: rgb(51,51,255)"><span style="COLOR: rgb(0,0,0)"></span></span></span><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Pertama</span>, siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,0,0)">tidak usah dengan tutupnya</span>.</span> </span></div><span class="fullpost"><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Kedua</span>, beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.</span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Ketiga</span>, isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.</span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Keempat</span>, masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.</span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Kelima</span>, kocok-kocok sebentar agar gula melarut.</span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Keenam</span>, <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,0,0)">biarkan botol terbuka tidak ditutup</span> selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(255,0,0)">tidak ditutup</span>, biar MOL-nya bisa bernafas.</span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Ketujuh</span>, setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.</span> </div><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,0,153); FONT-STYLE: italic">Kedelapan</span>, kalau ingin <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">”beternak”</span> MOL, maka ambillah botol kosong yang sejenis, <span style="FONT-WEIGHT: bold; COLOR: rgb(0,102,0)">lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh</span>. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.</span><br /><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold; FONT-STYLE: italic">Selamat mencoba, moga-moga sukses, dan buatlah kompos agar kita tidak membuang sampah ke luar rumah.</span></span><br /></div></span></div><span class="post-author">Posted by <a href="http://clearwaste.blogspot.com/2008/01/mol-tapai-atau-mol-peuyeum-lebih-bersih.html">sobirin</a></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-29008123860088630832009-09-30T01:41:00.000-07:002009-09-30T01:46:16.270-07:00Internet Marketing di kalangan mahasisa di Kota LhokseumaweBagaimanakah tingkat penguasaan ilmu komputer di kalangan pelajar dan mahasiswa di kota Lhokseumawe ?<br /><br />Dengan meningkatnya pertumbuhan warnet tentunya berbanding lurus dengan penguasaan di bidang komputer, tapi memang di Lhokseumawe belum ada survey tentang ini. Seharusnya ada yang peduli tentang hal ini mengingat semakit meningkatnya kompetensi menjelang diberlakukannya AFTA.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-33849756159000954462009-09-30T01:40:00.000-07:002009-09-30T01:41:51.756-07:00Adakah Prospek Sengon di Lhokseumawe?Lagi butuh informasi tanaman sengon untuk Lhokseumawe, Aceh. Prospek bisnis dan analisa biayanya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-91667172398830007582009-09-30T01:33:00.000-07:002009-09-30T01:35:48.085-07:00Menjamurnya Warnet di kota LhokseumaweSiapa sih pemakai terbanyak?<br /><br />Pelajar<br />Mahasiswa<br />Pegawai<br />Umum<br /><br />Apa yang banyak dilakukan dengan internet?<br />Searching/Browsing<br />Internet Marketing<br />BloggingUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-22749638597429883992009-09-24T20:25:00.000-07:002009-09-24T21:30:42.753-07:00Perseus meteor shower in the UAE<div style="text-align: justify;">Fenomena alam membuat kita selalu takjub dan merasa kecil di hadapanNya.<br /><br />Seperti yang terjadi di UAE dalam bulan Agustus lalu. Dikutip dari <a href="http://onebigconstructionsite.blogspot.com/2009/08/perseus-meteor-shower-in-uae.html#links">sini</a>.<br /><br />I've never felt so duped before; I drove all the way out 3/4 of the way to Al Ain because everyone was ranting about <a href="http://www.thenational.ae/apps/pbcs.dll/article?AID=/20090811/NATIONAL/708109862">some meteor shower.</a><br /></div><div style="text-align: justify;" class="post-body entry-content"><br />So a friend and myself drive, drive some more, and drive some more, and eventually come to some small exit from the Dubai-Al Ain road. Where I had hoped to go would have been a pain given the current roadworks.<br />With hand painted street signs, no street lighting and almost no sign of civilization (except for the customary grocery every 1 km) I have no idea where I was. I actually looked at my GPS and none of the streets were on it at all, I was in the middle of nowhere. I may as well have been navigating through the empty quarter. Then I see a tree on the road.<br /><br />Not just any tree. A tree in the middle of the road. Not knocked over. As in a tree growing in the middle of the road. The road has actually physically been built around the tree.<br /><br />Following the road I come to some sort of a track... A camel race track! I drive into the sand a little and park my car, take out all the photography stuff and sit... and wait...<br /><br /><center><a href="http://www.samurai-sam.com/blog/starslarge.jpg"><img src="http://www.samurai-sam.com/blog/stars.jpg" /></a></center><center><a href="http://www.samurai-sam.com/blog/starslarge.jpg"><i><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Click for larger copy</span></i></a></center><br /><br /><br /><br />...and wait...<br /><center><a href="http://www.samurai-sam.com/blog/startrailslarge.jpg"><img src="http://www.samurai-sam.com/blog/startrails.jpg" /><br /><br /><i><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Click for larger copy</span></i></a></center><br />Waiting for the camera exposures is painful; an 8 minute exposure really is somewhere on the scale of time right up beside eternity.<br /><br />Trying to see a shooting star (or whatever the technical term may be) is hard enough on its own, however trying to get a photograph of a meteor shower is like staring at a blank wall and expecting it to spontaneously combust. It's just not going to happen.<br /><br />Even though I saw a few shooting stars it wasn't like there was some mass or continuous stream of them at all. that's what I call false advertising. I didn't even see any at the same time as my friend, leading me to believe they probably don't exist. There are barely any photos of them, and when you tell someone you've just seen a shooting star 9/10 will say "<i>Really?</i>" because it is really next to impossible.<br /><br />Even though we were in the middle of nowhere, there was still a lot of light pollution. The light pollution isn't from any form of civilization it's from the damn moon!<br /><br /><center><img src="http://www.samurai-sam.com/blog/moon.jpg" alt="Moon photograph UAE; Canon 5d mark 2, 200mm f2.8L f/10.0 1/4s ISO 50" /></center><br />The other immediate problem was from dust in the air. Visibility wasn't the greatest. I guess I got to see some shooting stars and enjoyed listening to some music while waiting around in the humid and warm (~30°C) weather. I did enjoy the drive out to the desert. I probably got to see 5-6 shooting stars in total, thats what I'd call false advertising. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-comment-link"> </span> <span class="reaction-buttons"> </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"><div style="text-align: justify;"><span class="post-labels"><br /><a href="http://onebigconstructionsite.blogspot.com/search/label/stars" rel="tag"></a></span></div><span class="post-labels"> </span> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-21030731571251914922009-09-06T21:55:00.000-07:002009-09-07T00:37:19.621-07:00Oni<h4 id="line1_yellow" class="t6">Oni Profile</h4> <div class="box_02 t3"><br /><div class="img_right220 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/002.gif" alt="oni" width="214" height="225" /></div> <dl class="list_02"><dt><strong>Horns</strong>: Usually two, one on each side of the head</dt><br /><dt><strong>Mouth</strong>: Large fangs </dt><br /><dt><strong>Skin</strong>: Either red- or blue-skinned</dt><br /><dt><strong>Face</strong>: Very scary-looking</dt><br /><dt><strong>Body</strong>: Wears tiger-skin loincloths</dt><br /><dt><strong>Strength</strong>: Very powerful</dt><br /><dt><strong>Possessions</strong>: Holds a large iron club</dt></dl><br /><h4 class="red t3">About oni</h4><br /><div class="img_right200 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/011.gif" alt="image" width="200" height="93" /></div> <p>In Japan, the northeasterly direction has traditionally been called <span class="italic">kimon</span>, literally "the gate through which the <span class="italic">oni</span> passes," and so it was feared as the dwelling place of demonic spirits. Before modern times, the term for the northeast was <span class="italic">ushitora</span>, <span class="italic">ushi</span> meaning ox and <span class="italic">tora</span> meaning tiger. It was partly for this reason that <span class="italic">oni</span> have come to be depicted with horns on their foreheads, just like an ox, and wearing loincloths made of tiger skin. </p><br /><h4 class="red t3">Gentle on the inside</h4><br /><div class="img_right130 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/012.gif" alt="oni" width="130" height="206" /></div> <p><span class="italic">Oni</span> are thought to be very powerful and fearsome ogres that can snatch people away from their families. But they sometimes use their strength to help people in need. They may look tough and mean, but they can also have a gentle heart. In a way, this makes them very human. Their terrifying appearance is actually used to protect people from evil. </p><br /><h4 class="red t3">Invisible power</h4><br /><p>Long, long ago, when most people in Japan lived in mountain or seaside villages, nature was a very powerful presence. Storms or other natural disasters could be very deadly. People lived in fear of these powerful forces of nature and other harmful events that could not be seen, which they regarded as being <span class="italic">oni</span>. There is a mention of <span class="italic">oni</span> in one of Japan's oldest history books, <span class="italic">Nihon Shoki</span>, which was written more than 1,200 years ago.<br /></p><h4 id="line1_yellow" class="t6">Visiting the "Oni Castle" (Kinojo)</h4> <div class="box_02 t3"><br /><div class="img_right220 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/003.jpg" alt="image" width="220" height="146" /></div> <p>In the town of Soja in Kibi Province (present-day Okayama Prefecture) stands a castle called Kinojo that was first built more than 1,000 years ago. It was believed to have been inhabited by <span class="italic">oni</span>, and the castle, which has largely been rebuilt, still stands there today. </p><br /><div class="img_left220 t2"><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/006.jpg" alt="image" width="220" height="146" /></div> <p>It stands atop a 400-meter-high hill. Climbing up a steep mountain path takes you to a 2.8-kilometer stone wall surrounding the castle. There are four gates, one each in the east, west, south, and north, and the remains of buildings that are believed to have been storehouses for food and weapons also stand there. </p><br /><div class="img_right220 t2"><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/007.jpg" alt="image" width="220" height="146" /></div> <p>The view from the top of the hill is breathtaking. You can see not only the Seto Inland Sea down below but also across the sea to the island of Shikoku. </p><br /><p>This part of the country is famous as the setting for the popular folktale about how Momotaro, or the Peach Boy, slays <span class="italic">oni</span> who were causing people much hardship:</p><br /><p> Once upon a time there lived an old man and woman. When the old woman went to the stream to wash clothes, she noticed a large peach floating downstream. From inside the peach a baby boy was born. The boy was named Momotaro and was raised with loving care by the old man and woman. </p><br /><p>Momotaro grew into a strong, courageous boy, and he set out to Onigashima (Oni Island) to slay the demons that lived there. The old woman made millet dumplings for him to eat on the way. Before he reached Onigashima, he befriended a monkey, a pheasant, and a dog, who agreed to help him if Momotaro shared the dumplings with them. </p><br /><p>This story of Momotaro defeating the ogres on Onigashima is a popular tale that everyone in Japan learns in childhood. This story is also believed to have originated in Okayama Prefecture, and local kids take pride in the fact that Momotaro hails from their region. Okayama is famous as a peach-growing area, and the Japanese word for millet, <span class="italic">kibi</span>, has the same pronunciation as the prefecture's old name (Kibi Province). </p><br /><div class="img_right130 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/004.jpg" alt="image" width="130" height="109" /></div> <p>Millet dumplings are a popular souvenir item in Okayama. They are made by mixing millet powder with rice, sugar, and syrup. These bite-sized, soft sweets are so good that you can't stop eating them!</p><br /><div class="img_left220 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/005.jpg" alt="image" width="220" height="146" /><p>There is a museum in the city of Kurashiki, Okayama Prefecture, that features mechanical Momotaro dolls reenacting various episodes from the famous folktale. </p></div> </div> <hr /> <!-- [guide] --><br /><h4 id="line1_yellow" class="t6">The Oni Sword Dance</h4> <div class="box_02 t3"><br /><div class="img_right200 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/08.jpg" alt="image" width="200" height="141" /> <p>Courtesy of Oni Museum</p> </div> <p><span class="italic">Onikenbai</span> (<span class="italic">oni</span> sword dance) is a dance that has been performed in the city of Kitakami, Iwate Prefecture, in northeastern Japan for around 1,000 years. </p><br /><div class="img_left160 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/09.jpg" alt="image" width="160" height="112" /><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/10.jpg" alt="image" width="160" height="112" /><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/11.jpg" alt="image" width="160" height="112" /><p>Courtesy of Oni Museum</p></div> <p>It originally began as a way of offering comfort to ancestral spirits, but it was later performed by soldiers either before their departure for battle or upon their return. The onikenbai is a powerful, masculine dance. Today it is performed in and around Kitakami by dancers wearing samurai costumes, often during the Bon Festival in midsummer or at various community celebrations. </p><br /><p>Depending on the piece being performed, there are anywhere from one to eight dancers. Dancers usually wear a long-haired wig and an <span class="italic">oni</span> mask that is believed to bring good fortune. Masks come in five colors - red, blue, yellow, black, and white - with the dance being centered on the one wearing the yellow mask. </p><br /><div class="img_right180 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/oni/images/013.jpg" alt="image" width="168" height="250" /></div> <p>The dancers hold a fan in their right hand and wear a sword around their waist, stomping their feet and jumping up and down to the rhythm of drums, flute, and hand bells. The word kenbai is thought to derive from henbai, which means stepping firmly on the ground. The dancers stomp on the dancing area to drive out evil spirits that threaten to enter from the northeast. </p><br /><p>Most children in Kitakami rehearse this dance from an early age and are proud of this local tradition. In this city, <span class="italic">oni</span> are not fearsome ogres but powerful beings that help protect local residents.<br /></p><h4 id="line1_yellow" class="t6">Zashiki-warashi Profile</h4><br /><div class="img_right130 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/images/002.gif" alt="Zashiki-warashi" width="116" height="180" /></div> <dl class="list_02"><dt>"Guardian angel that watches over the house"<br />It's said that if a <span class="italic">zashiki-warashi</span> is present, the household will have plenty of money and live in prosperity.</dt><br /><br /><dt><strong>Habitat</strong>: The back rooms of grand old houses. </dt><br /><dt>May take the form of either a girl or a boy. </dt><br /><dt><strong>Age</strong>: From three to around ten years old.</dt><br /><dt><strong>Dress</strong>: White or blue kimono.</dt><br /><br /><dt>Takes pleasure in scaring people in the middle of the night and causing mischief. Loves to be in places where children congregate.</dt><br /><br /><dt>The back room, the innermost room of a house, is a special room reserved for honored guests, wedding ceremonies, and the like.</dt><div class="img_right260 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/images/003.jpg" alt="image" width="100" height="150" /><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/images/004.jpg" alt="image" width="150" height="100" /> <p>Back room</p><p><br /></p><h4 id="line1_yellow" class="t6">Zashiki-warashi sightings</h4> <div class="box_02 t3"> <p>Many tales of sightings of <span class="italic">zashiki-warashi</span> have been told, mainly in Iwate Prefecture. </p><br /><div class="img_right150 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/images/005.gif" alt="Zashiki-warashi" width="150" height="150" /></div><br /><p><span class="italic">Zashiki-warashi</span> love to cause mischief by removing the pillow from under the head of a sleeping person. They also like to surprise people by laying cold hands on their faces and climbing on top of them while they're sleeping. When people catch sight of them, it's said, they smile sweetly and run away. </p><br /> <div class="img_left160 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/images/006.gif" alt="Zashiki-warashi" width="160" height="119" /></div> <p>The <span class="italic">zashiki-warashi</span> makes noises like papers rattling, bites peoples noses, makes various sounds, and thrusts its long, thin arms though openings in sliding doors, reaching out several feet. It also drops teacups and chopsticks from the ceiling. </p><br /><h4 class="red t3">Forms taken by <span class="italic">zashiki-warashi</span></h4><br /><p><span class="italic">Zashiki-warashi</span> usually appear as children, but sometimes they also take the form of a black beast about 40 centimeters tall, frolicking and crawling along the floor. It's said they also appear as points of light or silhouettes on sliding screens. </p><br /><div class="img_left200 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/images/007.jpg" alt="image" width="150" height="225" /><p>Shobuke Miya</p><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/images/008.jpg" alt="image" width="200" height="133" /></div> <p>Many old folktales are told in the northeastern part of Japan, especially in the city of Tono in Iwate Prefecture. The pastime of storytelling is handed down from parents to their children. There are many kinds of stories, some dealing with kappa, some involving gods. There's a group of storytellers in Tono who share these old stories. One member of the group is Shobuke Miya, who grew up hearing these kinds of stories from her own father, a storyteller himself, and now knows more than 200 such tales.</p> <br /> </div> <hr /> <!-- [guide] --> <div id="guide"> <ul><li id="guide_pre"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/zashiki01.html" title="Previous">Previous</a></li><li id="guide_index"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/index.html" title="Index">Index</a></li><li id="guide_next"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/zashiki/zashiki03.html" title="Next">Next</a></li></ul> </div> <hr /> <!-- /[guide] --> <!-- InstanceEndEditable --> <!-- /[contents] --> <!-- [navigation] --> <div id="navi"><!-- InstanceBeginEditable name="navigation" --> <script type="text/javascript"> <!-- naviSet("try3"); //--> </script><div id="gnaviPlay"><h3>Play</h3><ul><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('whatsCoolSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('whatsCoolSub','','hide')"><span>What's Cool</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/local/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('LocalSpecialitiesSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('LocalSpecialitiesSub','','hide')"><span>Local Specialities</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('virtualCultureSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('virtualCultureSub','','hide')"><span>Virtual Culture</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('folkLegendsSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('folkLegendsSub','','hide')"><span>Folk Legends</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/games/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('gamesSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('gamesSub','','hide')"><span>Games</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/quiz/index.html"><span>Quiz</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/gallery/index.html"><span>Gallery</span></a></li></ul></div><div id="gnaviLearn"><h3>Learn</h3><ul><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('exploreJapanSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('exploreJapanSub','','hide')"><span>Explore Japan</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('mangaSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('mangaSub','','hide')"><span>Manga</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('hitechSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('hitechSub','','hide')"><span>Hi-tech</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('languageSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('languageSub','','hide')"><span>Language</span></a></li></ul></div><div id="gnaviTry"><h3>Try</h3><ul><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('travelSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('travelSub','','hide')"><span>Travel</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('meetTheKidsSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('meetTheKidsSub','','hide')"><span>Meet the Kids</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/index.html" onmouseover="MM_showHideLayers('cookbookSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('cookbookSub','','hide')" class="gnaviTryOn"><span>Cookbook</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/kidstv/tv/index.html"><span>Kids TV</span></a></li></ul></div><div id="gnaviLinkus"><ul><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/linkus/index.html"><span>Link us</span></a></li></ul></div><div id="gnaviArchives"><ul><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/archives/index.html"><span>Archives</span></a></li></ul></div><div id="gnaviUser"><h3>User Services</h3><ul><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/faq/index.html"><span>FAQ</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/greeting/index.html"><span>Greeting Cards</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/links/index.html"><span>Links</span></a></li></ul></div><div id="gnaviInfo"><h3>Site Info</h3><ul><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/about/index.html"><span>About This Site</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/sitemap/index.html"><span>Site Map</span></a></li><li class="t2"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/disclaimer/index.html"><span>Disclaimer</span></a></li></ul></div><div id="whatsCoolSub" onmouseover="MM_showHideLayers('whatsCoolSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('whatsCoolSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-06-03/index.html">Pokémon Center Tokyo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-06-01/index.html">A Habit-Making Toy Keychain</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-06-02/index.html">Science is filled with surprises and excitement!</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-03-04/index.html">Solar Panels for Preschools</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-03-01/index.html">Bath Salts for Kids</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-03-03/index.html">Chrome Shelled Regios</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-03-02/index.html">Learning Outside School</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-02-06/index.html">Math Puzzles</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-02-07/index.html">Penny Candy Stores (Dagashiya)</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-02-01/index.html">Science Toys</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-02-03/index.html">Personalized Photo Sticker Machines</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-02-02/index.html">3-D Puzzles</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-02-04/index.html">Be a Movie Star with CG</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-02-05/index.html">Space Art</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/09-01-01/index.html">Crème Caramel</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-12-05/index.html">Factory Tours</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-12-01/index.html">Paco and the Magical Book</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-12-04/index.html">Cute Cats</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-12-03/index.html">Perfume</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-12-02/index.html">Flying Robots and Cars That Drive Up Walls</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-11-03/index.html">Running Shoes for Extra Speed</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-11-04/index.html">Cute Garbage Bags</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-11-05/index.html">Sports Movies</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-10-07/index.html">FUN STATIONERY</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-10-06/index.html">KIRARIN REVOLUTION</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-10-02/index.html">Plastic Models</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-10-01/index.html">Biomass Toys</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-08-05/index.html">Detective Conan Full Score of Fear</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-08-04/index.html">The Tokyo Toy Museum</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-08-03/index.html">Build and Drive Your Own Car</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-08-02/index.html">Yatterman</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-08-01/index.html">Yu-Gi-Oh! 5D's</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-07-06/index.html">Engine Sentai Go-onger</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-07-05/index.html">Battery</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-07-04/index.html">DONA DONA Chan</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-07-03/index.html">Monokuro Boo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-07-02/index.html">Mugenbine</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-07-01/index.html">Cooking Toys</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-06-01/index.html">Brass Bands</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-03/index.html">PythagoraSwitch</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-02/index.html">Moyashimon</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/08-01/index.html">You're Under Arrest Full Throttle</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-12/index.html">Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-11/index.html">Big Windup!</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-10/index.html">Piano no Mori</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-09/index.html">Zenmai Zamurai</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-08/index.html">Vexille</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-07/index.html">Mushishi</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-06/index.html">Kino's Journey: The Beautiful World - Country of Illness - For You</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-05/index.html">Blue Dragon</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-04/index.html">Sergeant Keroro</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-03/cool070302.html">Komaneko</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cool/07-03/cool070301.html">Yes! Pretty Cure 5</a></li></ul></div><div id="virtualCultureSub" onmouseover="MM_showHideLayers('virtualCultureSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('virtualCultureSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/sumo/index.html">Sumo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/house/index.html">Japanese Houses</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/kendama/index.html">Kendama</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/bento/index.html"><span>Japanese Box Lunches</span></a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/judo/index.html">Judo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/kimono/index.html">Kimono</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/yabusame/index.html">Yabusame & Kyudo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/ukiyoe/index.html">Ukiyo-e</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/fukuwarai/index.html">Fuku Warai</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/bonsai/index.html">Bonsai</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/koto/index.html">Koto</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/shodo/index.html">Shodo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/ikebana/index.html">Ikebana</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/origami2/index.html">Exploring Origami</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/virtual/origami/index.html">Origami Overview</a></li></ul></div><div id="LocalSpecialitiesSub" onmouseover="MM_showHideLayers('LocalSpecialitiesSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('LocalSpecialitiesSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/local/castella/index.html">Nagasaki and its Castella sponge cake</a></li></ul></div><div id="folkLegendsSub" onmouseover="MM_showHideLayers('folkLegendsSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('folkLegendsSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/index.html">Spooky Japan</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/yomeiri/index.html">Nezumi no Yomeiri</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/kintaro/index.html">Kintaro</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/netaro/index.html">Sannen Netaro</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/tanabata/index.html">Tanabata</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/suzume/index.html">Shitakiri Suzume</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/ofuda/index.html">Sanmai no Ofuda</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/tengu/index.html">Tengu no Kakuremino</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/bunbuku/index.html">Bunbuku Chagama</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/warashibe/index.html">Warashibe Choja</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/tsuru/index.html">Tsuru no Ongaeshi</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/kachi/index.html">Kachikachi-yama</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/issun/index.html">Issun-boshi</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/kasajizo/index.html">Kasajizou</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/saryjani/index.html">Sarukani Kassen</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/hanasaka/index.html">Hanasaka Jiisan</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/kaguya/index.html">Kaguya Hime</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/urashimataro/index.html">Urashima-taro</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/folk/momotaro/index.html">Momotaro</a></li></ul></div><div id="gamesSub" onmouseover="MM_showHideLayers('gamesSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('gamesSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/step_back/index.html');">Step Back in Time</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/mistakes/index.html');">Spot the Mistakes</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/match/index.html');">Mix 'n' Match</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/photo/index.html');">What's in the Photo?</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/gestures/index.html');">Gesture Game</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/hiragana/index.html');">Hiragana Picture Matching Game</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/puzzle/index.html');">Japan Puzzle</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/answers/index.html');">Japanese Celebrations</a></li><li class="t1"><a href="javascript:openWindow('/kidsweb/games/nurie/index.html');">Pictures of Japan</a></li></ul></div><div id="exploreJapanSub" onmouseover="MM_showHideLayers('exploreJapanSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('exploreJapanSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/nature/index.html">Nature and Climate</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/regions/index.html">Regions of Japan</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/housing/index.html">Housing, Food, and Clothes</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/schools/index.html">Schools</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/outside/index.html">Outside the Classroom</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/language/index.html">Language</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/history/index.html">History</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/culture/index.html">Culture</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/sports/index.html">Sports</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/imperial/index.html">The Imperial Family</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/national/index.html">National Flag and National Anthem</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/government/index.html">Government</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/international/index.html">International Relations</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/economy/index.html">Economy and Industry</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/environment/index.html">Protecting the Environment</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/map/index.html">Map</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/calendar/index.html">Calendar</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/explore/basic/index.html">Basic Info</a></li></ul></div><div style="visibility: hidden;" id="mangaSub" onmouseover="MM_showHideLayers('mangaSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('mangaSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0803/index.html">Graduation</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0802/index.html">Fun in the Snow</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0801/index.html">New Year's Shrine Visit</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0712/index.html">New Year's Cards</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0711/index.html">Sushi-Go-Round</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0710/index.html">Sports Day</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0709/index.html">Moon Watching</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0708/index.html">Summer Festival</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0707/index.html">Making a Wish for Tanabata</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0706/index.html">Class Trip</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0705/index.html">Carp Streamers</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0704/index.html">The Walking School Bags</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0703/index.html">The Missing Doll</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0702/index.html">Bean Throwing</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/manga/0701/index.html">New Year's Rice Cakes</a></li></ul></div><div id="hitechSub" onmouseover="MM_showHideLayers('hitechSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('hitechSub','','hide')"><div class="sidesubTitle"><p id="hitechTheKidsfuture">See the Future</p></div><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/helicopter/index.html">Getting Around by Personal Helicopter</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/seaweed/index.html">Seaweed Power</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/plant/index.html">Plant Hospital Accepting Patients!</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/fish/index.html">"Magic" Water and Bubbles</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/elevator/index.html">Space Elevator</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/coelacanth/index.html">Unlocking the Mysteries of Evolution</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/sound/index.html">Liquid That Solidifies with Sound</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/curry/index.html">Plastic Made from Curry</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/icy/index.html">Studying Icy Insects</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/space/index.html">A Model for Future Spacecraft</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/extinguisher/index.html">Soap-water Fire-extinguisher</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/injection/index.html">Pain-Free Injections</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/drawing/index.html">Computers of the Future</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/invisible/index.html">The Invisible Man</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/paper/index.html">Electronic Paper</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/ecocar/index.html">Eco-Cars</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/wearable/index.html">Wearable TV</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/scissors/index.html">Neurosurgery Scissors</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/medaka/index.html">See-Through Fish</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/endoscope/index.html">Capsule Endoscopes</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/robot/index.html">Robots</a></li></ul><div class="sidesubTitle"><p id="hitechTheKidsinno">Today's Innovation</p></div><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/robotdinosaurs/index.html">Robot Dinosaurs</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/teethbank/index.html">Teeth Bank</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/bluerose/index.html">Blue Roses</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/scissors/index.html">Neurosurgery Scissors</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/planetarium/index.html">Planetariums</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/acrylic/index.html">Acrylic Panels for Aquariums</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/figurines/index.html">Figurines</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/anime/index.html">The Evolving World of Anime</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/watch/index.html">Watches Made in Japan</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/rice/index.html">Rice Cookers</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/tsunami/index.html">Forecasting Tsunamis</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/can/index.html">Canned Hot Drinks</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/suicaicoca/index.html">Suica and ICOCA</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/mobile/index.html">Mobile Phones</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/game/index.html">Video Games</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/toilet/index.html">High-Tech Toilets</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/shinkansen/index.html">Bullet Train</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/ramen/index.html">Instant Ramen</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/subaru/index.html">The Subaru Telescope</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/hitech/godzilla/index.html">Special Effects in Godzilla Movies</a></li></ul></div><div id="languageSub" onmouseover="MM_showHideLayers('languageSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('languageSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson1/index.html">Lesson 1</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson2/index.html">Lesson 2</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson3/index.html">Lesson 3</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson4/index.html">Lesson 4</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson5/index.html">Lesson 5</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson6/index.html">Lesson 6</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson7/index.html">Lesson 7</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/lesson8/index.html">Lesson 8</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/anime/index.html">Animated Japanese</a><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/quickjapanese/index.html">Quick Japanese</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/quickkanji/index.html">Quick Kanji</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/hiragana/index.html">Hiragana Chart</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/katakana/index.html">Katakana Chart</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/language/numbers/index.html">Numbers</a></li></ul></div><div id="travelSub" onmouseover="MM_showHideLayers('travelSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('travelSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/okinawa/index.html">Tropical Cycling Tour</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/shimanami/index.html">Island Hopping</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/tokyo/index.html">Tokyo Bicycle Adventure</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/kyoto/index.html">Exploring Kyoto on Two Wheels</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/cool/index.html">Exploring "Cool Japan" in Tokyo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/hokkaido/index.html">Something Different: Hokkaido for Kids</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/train/index.html">Discovering Japan by Train</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/festivals/index.html">Dancing at Japanese Festivals</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/castles/index.html">A Tour of Japanese Castles</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/dagashi/index.html">Time Traveling with Dagashi Candies</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/travel/ninja/index.html">Touring Famous Ninja Villages</a></li></ul></div><div id="meetTheKidsSub" onmouseover="MM_showHideLayers('meetTheKidsSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('meetTheKidsSub','','hide')"><div class="sidesubTitle"><p id="meetTheKidsYoung">Young Artists</p></div><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/nichibu/index.html">Japanese Dance</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/kagura/index.html">Kagura</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/taiko/index.html">Taiko</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/chado/index.html">Chado or Sado (Tea Ceremony)</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/arita/index.html">Arita Ware</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/noh/index.html">Noh</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/kendo/index.html">Kendo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/shamisen/index.html">Tsugaru Shamisen</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/kabuki/index.html">Ogano Kids Kabuki</a></li></ul><div class="sidesubTitle"><p id="meetTheKidsSchool">Schools</p></div><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/shirakawa/index.html">Shirakawa Junior High School; Gifu</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/obama/index.html">Obama Elementary School; Kagoshima</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/shinanodai/index.html">Shinanodai Elementary School; Aichi</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/zenrin/index.html">Zenrin Gakuen; Kagawa</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/tokamachi/index.html">Tokamachi Elementary School; Niigata</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/komei/index.html">Komei School for the Physically Handicapped; Tokyo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/nushima/index.html">Nushima Middle School; Hyogo</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/meet/ohnominami/index.html">Ohnominami Middle School; Kanagawa</a></li></ul></div><div id="cookbookSub" onmouseover="MM_showHideLayers('cookbookSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('cookbookSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/okonomiyakiboy/index.html">Okonomiyaki Boy</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/temari/index.html">Sushi Balls</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/intro/index.html">An Introduction to Japanese Food</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/rice/index.html">Rice and Miso Soup</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/dishes/index.html">Favorite Dishes</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/sushi/index.html">Sushi</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/okonomiyaki/index.html">Okonomiyaki and Yakisoba</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/soba/index.html">Soba and Udon</a></li><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/cook/wagashi/index.html">Wagashi (Japanese Sweets and Cakes)</a></li></ul></div><div id="kidstvSub" onmouseover="MM_showHideLayers('kidstvSub','','show')" onmouseout="MM_showHideLayers('kidstvSub','','hide')"><ul><li class="t1"><a href="http://web-japan.org/kidsweb/kidstv/tv/index.html">Kids TV</a></li></ul></div> <!-- InstanceEndEditable --></div> <hr /> <!-- /[navigation] --> </div></dl> </div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-41120253779404509922009-09-06T21:45:00.000-07:002009-09-06T21:49:54.427-07:00TENGU<h4 style="text-align: justify;" id="line1_yellow" class="t6">Tengu Profile</h4><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" class="box_02 t3"><br /><div class="img_right220 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/002.gif" alt="tengu" width="204" height="192" /></div> <dl class="list_02"><dt>“Mountain spirit”</dt><br /><br /><dt><strong>Habitat</strong>: Deep in the mountains</dt><br /><dt><strong>Features</strong>: Red face and long nose; carries a cane in one hand, a fan made of feathers in the other</dt><br /><dt><strong>Footwear</strong>: Single-toothed <span class="italic">geta</span> sandals</dt><br /><dt><strong>Special powers</strong>: Can fly</dt><br /></dl><span style="font-weight: bold;">About tengu</span><br /> <p><span class="italic">Tengu</span> (long-nosed goblins) are spirits that live deep in the mountains. Over the years they have become associated with religious ascetics called <span class="italic">yamabushi</span>, who also spend most of their time in the mountains and undergo rigorous training there, standing under waterfalls and walking on burning fields. They do this because this is believed to give them mystical, supernatural powers. <span class="italic">Tengu</span> are usually depicted as wearing a cap and sash with pom-poms, which the <span class="italic">yamabushi</span> also wear. <span class="italic">Yamabushi</span> are followers of a teaching called <span class="italic">shugendo</span> (strict training), which developed in Japan more than 1,000 years ago. </p> </div><h4 style="text-align: justify;" id="line1_yellow" class="t6">Where tengu live: Mount Takao</h4><div style="text-align: justify;"> <br /></div><div style="text-align: justify;" class="img_left150 t2"><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/004.gif" alt="image" width="136" height="93" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" class="img_right130 t2"><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/015.gif" alt="image" width="130" height="130" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">About 50 kilometers west of central Tokyo stands Mount Takao, which is popular with hikers in the Tokyo area. It is also famous as both a training ground for the <span class="italic">yamabushi</span> and as a home of the <span class="italic">tengu</span>. </p><div style="text-align: justify;"> <br /></div><div style="text-align: justify;" class="img_right200 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/007.jpg" alt="image" width="200" height="133" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">There are many strange legends about the <span class="italic">tengu</span> along Mount Takao's hiking path. One concerns the "octopus cedar." One day, the <span class="italic">tengu</span> in Takao were working to build a path to the top of the mountain when they came across a huge cedar tree with roots that were blocking the path. The <span class="italic">tengu</span> decided to pull the roots out the first thing next morning. But when they returned the next day, the roots were curled up like the legs of an octopus. The tree had decided to "behave" and pulled in its roots so as not to interfere with the work of the <span class="italic">tengu</span>. </p><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;" class="img_left200 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/005.jpg" alt="image" width="200" height="133" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Since then the "octopus cedar" has been worshipped by people who regard it as a symbol for the "opening of a path" toward good fortune, and it can still be found along the hiking trail today.</p><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;" class="img_right200 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/006.gif" alt="tengu" width="200" height="200" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Another legend regarding Mount Takao is about the "laughing <span class="italic">tengu</span>." It is said that you sometimes hear the laughter of a large group of people when walking on the mountain, but when you turn around, nobody is there. Then there is the story of the "toppling <span class="italic">tengu</span>." You hear the sound of a large tree crashing to the ground, but when you go see it the next day, there are no fallen trees in sight.</p><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;" class="img_left150 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/003.jpg" alt="image" width="150" height="225" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">There is also a folktale about <span class="italic">tengu</span> living on Mount Takao:</p><div style="text-align: justify;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Once upon a time, there lived an old woman in a village at the foot of Mount Takao. She would always cook up rice and bamboo shoots for the <span class="italic">tengu</span> to eat. </p><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;" class="img_right200 t2"> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/008.gif" alt="tengu" width="200" height="190" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">One day, the old woman fell ill. Her son became worried and went to fetch some water from a hot spring far away. He tripped just before reaching home, however, and spilled all the water. He was very disappointed, but then he noticed water springing up from the ground. When the old woman bathed in this water, she became healthy again. Everyone in the village said it must have been the <span class="italic">tengu</span> who caused water to spring up as a way of saying thank you to the woman for all the meals she cooked for them.<br /></p><h4 style="text-align: justify;" id="line1_yellow" class="t6"><em>Where tengu live: Mount Kurama</em></h4><div style="text-align: justify;"> </div><div class="box_02 t3"><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" class="img_center t2"> <div id="flashcontent"><embed type="application/x-shockwave-flash" src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/map_tengu.swf" id="index" name="index" bgcolor="#ffffff" quality="high" wmode="transparent" width="460" height="600"></embed></div> <script type="text/javascript"><!-- var so = new SWFObject("map_tengu.swf", "index", "460", "600", "7", "#ffffff"); so.addParam("wmode", "transparent"); so.write("flashcontent");//--> </script><noscript></noscript> </div><div style="text-align: justify;"> <em></em><br /><em> </em></div><div style="text-align: justify;" class="img_left220 t2"><em><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/009.jpg" alt="image" width="220" height="146" /></em></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>Mount Kurama is located north of Kyoto, one of the ancient capitals of Japan. A temple called Kurama-dera was built there some 1,200 years ago. The mountain is believed to have special powers, and it has been carefully preserved as a place of religious training and worship. </em></p><div style="text-align: justify;"> <em></em><br /><em></em></div><div style="text-align: justify;" class="img_right150 t2"> <em><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/010.jpg" alt="image" width="150" height="225" /></em></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>The innermost sanctuary of the temple is called Oku no In. It is around this part of the mountain that Japan's greatest <span class="italic">tengu</span>, called Sojobo, is believed to live. To get there, one has to travel along rocky roads, where the roots of giant cedar trees are exposed above ground. This is because the ground is so hard that the roots have been unable to penetrate it.</em></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" class="img_left150 t2"> <em><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/011.jpg" alt="image" width="150" height="100" /></em></div><div style="text-align: justify;"> <em></em><br /><em> </em></div><div style="text-align: justify;" class="img_left130 t2"> <em><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/014.gif" alt="image" width="123" height="146" /></em></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>About 840 years ago, two samurai clans were competing for control of the capital. The Minamoto clan lost a major battle, and three young sons of its leader were entrusted to various temples. The youngest son, seven-year-old Ushiwaka-maru, came to Kurama-dera. </em></p><div style="text-align: justify;"><em></em><br /><em> </em></div><div style="text-align: justify;" class="img_right200 t2"> <em><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/012.jpg" alt="image" width="200" height="133" /></em></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>One day, Ushiwaka-maru learned that his father had been killed by the rival Taira clan. He vowed to take revenge, so he studied hard during the day, and at night he went into the mountains to practice swordsmanship. Along the mountain path is a spring called Ikitsugi-no-mizu (literally "water for catching one's breath"). This is where he is believed to have paused to rest during training. </em></p><div style="text-align: justify;"><em></em><br /><em> </em></div><div style="text-align: justify;" class="img_right200 t2"> <em><img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/tengu/images/013.jpg" alt="image" width="200" height="133" /></em></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em>The great <span class="italic">tengu</span> of Mount Kurama saw Ushiwaka-maru training hard every day and is said to have taught the boy the art of warfare. Ushiwaka-maru practiced very hard and became an expert swordsman. When he turned 16, he left Kurama for Iwate in northern Japan, where relatives of the Minamoto clan lived. There is a stone still standing in Kurama with which he is believed to have compared his height just before his departure. </em></p> <em><br /></em></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-85082266798993215922009-09-06T21:31:00.000-07:002009-09-06T21:55:10.378-07:00KIDS: Folk Legends<div style="font-weight: bold;" id="pagetitle" class="title_yellow">Spooky Japan </div> <hr /> <!-- /[pagetitle] --> <p>Click here to find out about some spooky stories from Japan.</p> <img src="http://web-japan.org/kidsweb/folk/spooky/images/all.jpg" alt="Spooky Japan" usemap="#Map" width="481" border="0" height="401" /><br /><br /><a href="http://lhok-seumawe.blogspot.com/2009/09/tengu.html">TENGU</a><br /><a href="http://lhok-seumawe.blogspot.com/2009/09/oni.html">ONI</a><br /><a href="http://lhok-seumawe.blogspot.com/2009/09/kappa.html">KAPPA</a><br /><a href="http://lhok-seumawe.blogspot.com/2009/09/zashiki-warashi.html">ZASHIKI-WARASHI</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6890785855694647061.post-29611038613521065962009-09-06T21:26:00.000-07:002009-09-06T21:30:43.428-07:00Miso Soup<div style="text-align: justify;" class="img_right180 t2"><div style="text-align: center;"><img src="http://web-japan.org/kidsweb/cook/rice/images/miso.jpg" alt="miso" width="180" height="130" /> </div><p style="text-align: center;">Some different types of miso</p> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Miso soup is made by mixing miso paste (a traditional flavoring) and <span class="italic">dashi</span> (stock). The paste is made by fermenting soy beans, rice or barley, and salt. There are different kinds of miso depending on the region, just like there are different varieties of cheese. The most common type of miso is a light brown color, although there are also some that are pale yellow and others that are dark brown. The soup can be prepared with vegetables, meat, fish, tofu, or any combination of these.</p><div style="text-align: justify;"> <br /> </div><h5 style="text-align: justify;" id="dashi" class="red t4">Dashi</h5><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;" class="img_right t2"><div style="text-align: center;"><img src="http://web-japan.org/kidsweb/cook/rice/images/konbu.jpg" alt="photo" width="250" height="155" /> </div><p style="text-align: center;">Bonito flakes (left) and <span class="italic">Konbu</span> (right)</p> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span class="italic">D</span><span class="italic">ashi</span> is stock generally made from <span class="italic">konbu</span> (kelp), dried bonito (a kind of fish) flakes, or both. To complement the taste of the miso, strong-flavored stock is used. Bonito flakes are now available outside of Japan, so try making <span class="italic">dashi</span> with them. </p><div style="text-align: justify;"> <br /> </div><p style="text-align: justify;"><strong class="red">Ingredients</strong></p><div style="text-align: justify;"> </div><table style="text-align: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" class="block_01 t3" cellpadding="0" cellspacing="0"> <col width="30%"> <col> <tbody> <tr> <td>water</td> <td>4 cups</td> </tr> <tr> <td>Dried bonito flakes</td> <td>2 cups, loosely packed (20 to 30 grams, or around half an ounce)</td> </tr> </tbody> </table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;" class="img_left160"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Bring water to boil. Add bonito flakes and wait for the water to boil again. Turn off the flame and remove the flakes with a strainer.</p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" class="img_right130 t2"><div style="text-align: center;"><img src="http://web-japan.org/kidsweb/cook/rice/images/dashi2.jpg" alt="dashi" width="132" height="198" /> </div><p style="text-align: center;">The <span class="italic">dashi</span> will look like this.</p> </div><p style="text-align: justify;"><strong class="red">Notes</strong></p><div style="text-align: justify;"> Concentrated stock is available at stores selling Japanese foods in granular, powder, and liquid form. You can use these, too, if you can get hold of them. While the amount you use will be different according to the type of dashi, figure on adding around two teaspoons for around three cups of wate</div>Unknownnoreply@blogger.com0