Kamis, 01 Oktober 2009

KOMPOSTER KERANJANG TAKAKURA

Dikembangkan oleh Bapak dan Ibu Djamaludin, Taman Karinda Bandung, Jl. Alfa 92 Cigadung, 20 Juli 2007

Pengomposan cara ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa, bujangan, keluarga kecil, karena bisa ditempatkan di dalam kamar, apartemen, atau di dalam rumah biasa. Dalam kunjungan saya ke rumah Bapak dan Ibu Djamaludin, pemilik taman kompos Karinda, di Lebak Bulus, Jakarta, saya mendapat ilmu baru, yaitu membuat kompos murah dengan wadah keranjang plastik.

Pengomposan cara ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa, bujangan, keluarga kecil, karena bisa ditempatkan di dalam kamar, apartemen, atau di dalam rumah biasa. Menurut Ibu Djamaludin, konsep membuat kompos dengan keranjang ini diperkenalkan oleh Mr. Takakura pada saat pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga di Pusdakota Surabaya. Rupanya ini pengalaman praktek Mr. Takakura sendiri di Jepang.

Jadi keranjang ini dikenal sebagai Keranjang Takakura. Keranjang plastik mudah didapat di toko atau pasar yang menjual barang-barang kelontong rumah tangga. Ukurannya hanya sekitar 50 liter, biasanya digunakan untuk keranjang wadah pakaian kotor sebelum dicuci.

Caranya begini:

  • Pertama, cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya bangsanya tikus tidak bisa masuk). Jangan lupa kalau membeli keranjang plastik ini berikut tutupnya.
  • Kedua, cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan.
  • Ketiga, isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Kalau sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda minta saja ke teman anda yang punya persediaan kompos yang siap pakai. Tebarkan kompos ke dalam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik.
  • Keempat, bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm.
  • Kelima, setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi. Anehnya, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.

    Catatan: khusus untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.



    Komentar:

    Soenarto Soendjaja said... This post has been removed by the author.

    Soenarto said... Selamat Kang Sobirin, saya heran mengapa ada alat bagus, cara mudah, murah tapi tidak banyak yang meniru. Apa mungkin kurang disebar luaskan. kalo ada cara yang saya bisa bantu penyebarluasannya pasti saya bantu. Acch paling tidak saya bisa mulai dari rumah, hatur nuhun. Dari sobat dpma

    Edwin Maolana said... Terima kasih untuk ilmunya. Mau komen dikit tentang info "..bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos..." untuk yang ini dibuang kemana Ya? apakah bekas tulang ikan, ayam dan daging juga tidak boleh dimasukan ke dalam keranjang?

    margosc.blogspot.com said... Boleh sumbang saran? takakura dengan campuran 4 sekam mentah, l tanah,l dedak & air gula juga bisa dicoba, hasilnya bagus!, semua saya masukkan kesitu termasuk tulang, duri ikan, masakan bersantan asalkan gak banyak (sisa) saya masukkan juga, hasilnya? Anak anak TK dan gurunya takjub melihat ada tulang "sudah berumur" tapi tidak bau!

    margosc.blogspot.com said... Boleh sumbang saran? takakura dengan campuran 4 sekam mentah, l tanah,l dedak & air gula juga bisa dicoba, hasilnya bagus!, semua saya masukkan kesitu termasuk tulang, duri ikan, masakan bersantan asalkan gak banyak (sisa) saya masukkan juga, hasilnya? Anak anak TK dan gurunya takjub melihat ada tulang "sudah berumur" tapi tidak bau!

    Ekosistem Prima Lestari said... Buat teman-teman yang ingin mengolah sampah menggunakan Keranjang TAKAKURA tetapi ingin praktis, Keranjang TAKAKURA dapat dibeli di CV.EPRISTARI Jakarta. Lihat informasinya di http://cv-epristari.blogspot.com/ http://indonetwork.co.id/CV_EPRISTARI/840854/biopori-takakura-tas-mainan-produk-daur-ulang.htm (disana juga jual Pencacah sampah organik ukuran mini, sangat cocok dikombinasikan dengan keranjang TAKAKURA atau Bor tangan utk bikin Lubang resapan biopori) Silahkan menghubungi : Lesti Aty, SSi 021 9982 6018 atau Primadia 08161607263 email : epristari@gmail.com http://cv-epristari.blogspot.com/

    may said... apakah datangnya semut termasuk bagian dari takakura??

    dheno said... apakah selain semut juga bisa muncul kutu? kutu kecil kecil banget warna putih entah apa namanya? kalau begitu cara ngilanginnya gimana ?

    Nur Nahdiyah said... wuihh setelah sekian lama nanya sana sini ttg kotak takakura, ternyata ada di blog ini...makasih banyak..

    Nur Nahdiyah said... aduh makasih banyak infonya kang...dah lama nanya sana sini soal kotak takakura. sebenarnya pengen ikut pelatihan pembuatan pupuk kompos kalo ada kang.mohon infonya

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...